Film Pengepungan di Bukit Duri dan Refleksinya di Kehidupan Nyata!

Selasa 11-02-2025,09:57 WIB
Reporter : Marsyanda Dita*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Film terbaru garapan Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri, dijadwalkan tayang pada 17 April 2025. Mengkangkat tema yang sangat krusial dan relevan dengan kondisi sosial saat ini, seperti kekerasan, diskriminasi, dan konflik sosial.

 

Dengan genre drama thriller, film ini dibintangi Morgan Oey ada Endy Arfian sebagai Christo, Omara Esteghlal, dan Hana Pitrashata Marasan. Dikisahkan Edwin berusaha memenuhi pesan terakhir kakaknya sebelum meninggal dunia, yaitu untuk mencari anak kakaknya, Christo.

 

Setelah Edwin mencari di beberapa sekolah di Jakarta Timur, akhirnya Edwin sampai di tujuan terakhir yaitu SMA Duri, sebuah sekolah untuk anak-anak buangan yang selalu bermasalah. 

Sekolah ini dikenal penuh dengan anak-anak nakal yang gemar tawuran dan selalu terlibat kerusuhan.  Di SMA Duri, Edwin memutuskan untuk menjadi seorang guru, meskipun tujuannya tetap mencari anak kakaknya, Christo.
Endy Arfian sebagai Christo dalam film karya Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri. --YouTube: Come and See Picture

BACA JUGA: Tak Semata Horor, Joko Anwar Suguhkan Kengerian yang Berbeda dalam Siksa Kubur

 

BACA JUGA: Siksa Kubur, Film Horor Garapan Joko Anwar yang Bikin Reza Rahardian Kembali

Di hadapan murid-murid yang terkenal sangat bringas dan brutal, yang gemar melukai orang lain tanpa rasa belas kasih, Edwin harus bertahan dan terus melanjutkan pencariannya.  Setelah akhirnya menemukan Christo, ternyata situasi di kota semakin genting. 

Kerusuhan yang semakin memanas di seluruh kota membuat mereka mau tidak mau harus terjebak di dalam SMA Duri. Dan mereka kini harus melawan anak-anak nakal yang semakin brutal, yang mengincar nyawa mereka.  Apakah mereka tetap bertahan atau malah?

Refleksi Kehidupan Nyata!

 

Film ini tidak hanya menampilkan ketegangan dan konflik sosial, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang pengorbanan seorang guru yang sering kali tidak terlihat dan tak dihargai. 

 

Edwin mewakili banyak guru di Indonesia yang bekerja keras tanpa banyak apresiasi.  Tugas mereka mendidik murid-murid, bahkan di tengah situasi negara yang penuh keresahan dan ketegangan sosial.

BACA JUGA: Serem! Joko Anwar Bagikan Judul Episode dan Bintang Nightmares and Daydreams

BACA JUGA: Berikan Pengalaman Baru Menonton Film Horor, Joko Anwar Ingin Penonton Menemukan Orang yang Paling Berdosa

Kekerasan dalam sekolah, baik fisik maupun psikis, yang masih menjadi masalah besar, termasuk perpeloncohan antar siswa.  Diskriminasi terhadap anak-anak dari latar belakang yang berbeda, serta ketidakadilan dalam sistem pendidikan, sering kali menghambat perkembangan karakter mereka.
SMA Duri Jakarta dalam film Pengepungan di Bukit Duri adalah sekolah yang dikenal penuh dengan anak-anak nakal yang gemar tawuran dan selalu terlibat kerusuhan. --YouTube: Come and See Picture

 

Selain itu, Pengepungan di Bukit Duri juga menggambarkan bagaimana semrawutnya keadaan kota yang tercermin dalam ketegangan sosial, tawuran antar masyarakat yang semakin meningkat. 

 

Kerusuhan, kemiskinan, dan ketidakadilan merambah ke mana-mana terutama dalam ranah pendidikan, menciptakan tantangan besar bagi para guru yang mengajar.

 

Meskipun demikian, Edwin tetap berkomitmen untuk mendidik siswa-siswanya di tengah kesemrawutan antara sekolah dan lingkungan sekitarnya. Menunjukkan nilai pengorbanan yang luar biasa, walaupun pada filmnya nyawa Edwin yang akan jadi taruhannya.
Film Pengepungan di Bukit Duri menggambarkan bagaimana semrawutnya keadaan kota yang tercermin dalam ketegangan sosial, tawuran antar masyarakat yang semakin meningkat. --YouTube: Come and See Picture

 

BACA JUGA: Digadang Tayang pada Saat yang Paling Sempurna, Ada 6 Fakta tentang Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar

 

BACA JUGA: Serem! Ini Daftar Lengkap Pemain Siksa Kubur Karya Joko Anwar, Ada Reza Rahardian dan Christine Hakim!

 

Pada akhirnya, Pengepungan di Bukit Duri bukan hanya sekadar cerita tentang kekerasan dan kekacauan, tetapi juga tentang pengorbanan yang dilakukan oleh mereka yang tanpa pamrih memberikan segalanya untuk masa depan generasi muda.

 

Film ini juga mengajak kita untuk lebih menghargai kerja keras para guru dan menyadari pentingnya peran mereka dalam menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh kekacauan dan konflik sosial. ( *)

 

*) Mahasiswa magang Batch DIP 9

Kategori :