HARIAN DISWAY - Bagaimana jadinya jika keyakinan beradu dengan sains, dan pencarian kebenaran berujung pada ancaman kematian?
Orb: On the Movements of the Earth bukan sekadar anime sejarah biasa. Itu adalah kisah tentang kegigihan akal manusia melawan dominasi dogma. Dibalut dengan animasi berkualitas dari studio Madhouse.
Pada abad ke-15, ketika Gereja Katolik memiliki otoritas mutlak atas ilmu pengetahuan, seorang anak muda bernama Rafal mendapati dirinya berada di persimpangan jalan.
Ia diharapkan untuk menjadi teolog, sebuah profesi yang dianggap mulia. Namun, hatinya justru terpikat oleh sains—lebih tepatnya, teori bahwa Bumi bukan pusat alam semesta.
Ketika itu, gagasan tersebut dianggap sebagai bentuk pembangkangan terhadap gereja. Rafal menghadapi ancaman serius.
Jika ia terus mengejar kebenaran, ia akan dianggap sebagai bid’ah. Jika ia menyerah, maka semangat intelektualnya akan padam.
Itulah yang menjadi inti dari Orb: On the Movements of the Earth—sebuah anime yang tidak hanya menyajikan drama sejarah. Tetapi juga membawa penontonnya merenungkan tentang kebebasan berpikir.
BACA JUGA:Deretan Faktor Attack on Titan jadi Fenomena Global Dunia Anime
BACA JUGA: Anime Dragon Ball Daima Segera Tamat, Petualangan Alam Iblis Mendekati Akhir
Rafal karakter penguat dalam kisah Orb: On the Movements of the Earth yang menjadi titik awal pencarian kebenaran. --animecorner
Tidak ada yang meragukan kemampuan Madhouse dalam menghadirkan animasi berkualitas. Studio yang telah melahirkan Death Note, Parasyte, dan One Punch Man itu sekali lagi menunjukkan kelasnya.
Dengan latar abad ke-15 yang digambarkan begitu detail, setiap frame dari anime itu terasa seperti lukisan yang menggambarkan suasana gelap dan represif dari era tersebut.
Palet warna yang digunakan cenderung gelap dan suram. Mencerminkan tekanan yang dirasakan oleh para ilmuwan yang hidup di bawah bayang-bayang gereja.
Pergerakan karakter yang halus dan ekspresi yang ekspresif menambah kedalaman emosional dari cerita itu.
Anime tersebut diadaptasi dari manga Chi: Chikyuu no Undou ni Tsuite karya Uoto, yang sebelumnya telah meraih berbagai penghargaan bergengsi. Termasuk Penghargaan Budaya Tezuka Osamu ke-26 dan Penghargaan Seiun untuk kategori Komik Terbaik.
Dengan sumber materi yang sekuat itu, ekspektasi terhadap adaptasi animenya tentu saja tinggi.
BACA JUGA:Anime MFINDA, Afro-Anime yang Menghubungkan Dunia Manusia dan Roh