HARIAN DISWAY - Merayakan Paskah bukan sekadar mengikuti tradisi atau menikmati hari libur. Tetapi juga momen untuk merenungkan kebangkitan Yesus Kristus.
Sayangnya ada beberapa kebiasaan yang tanpa disadari bisa mengurangi makna perayaan itu.
Berikut beberapa hal yang sebaiknya dihindari dalam perayaan paskah.
1. Mengabaikan Makna Paskah
Paskah bukan hanya tentang telur, kelinci, atau makan bersama keluarga. Inti dari perayaan itu adalah kebangkitan Yesus yang membawa pengharapan bagi umat manusia.
Jika seseorang hanya fokus pada kegiatan tanpa memahami pesan rohaninya, maka perayaan Paskah bisa kehilangan makna sebenarnya. Yakni kebangkitan.
2. Menganggap Puasa dan Pertobatan sebagai Formalitas
Bagi yang mengikuti tradisi Katolik atau Ortodoks, Paskah diawali dengan masa Prapaskah yang diisi dengan puasa dan pertobatan.
Namun, jika puasa hanya dilakukan karena kebiasaan tanpa berusaha memperbaiki diri, maka maknanya menjadi kurang berarti.
Sebab, Prapaskah adalah momen untuk merenungkan hubungan dengan Tuhan.
BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan Libur Nasional Paskah 2025 pada 20 April 2025
Merayakan Paskah sebaiknya seadanya tanpa berlebihan agar lebih berkesan dan bermakna. -Png Tree-Pinterest
3. Merayakan Paskah Secara Berlebihan
Paskah memang merupakan perayaan sukacita. Tetapi bukan berarti harus dirayakan dengan cara yang berlebihan.
Sebaiknya rayakan paskah dengan cara yang lebih sederhana namun bermakna. Seperti berkumpul bersama keluarga, berdoa, atau berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Supaya nilai spiritual juga tetap terjaga.
4. Tidak Peduli dengan Orang Lain
Salah satu pesan utama Paskah adalah kasih dan pengorbanan Yesus bagi sesama.
Paskah bisa menjadi waktu yang tepat untuk menunjukkan kepedulian. Baik dengan membantu mereka yang membutuhkan, memberi dukungan kepada yang sedang berjuang, atau meluangkan waktu untuk berbicara dengan orang terdekat.
5. Mengisi Waktu Paskah dengan Hal yang Kurang bermanfaaat
Di era digital, kita sangat mudah terjebak dalam kebiasaan yang kurang bermanfaat. Seperti menghabiskan waktu di media sosial tanpa tujuan.