Menjaga Amanat Reformasi ABRI

Sabtu 08-03-2025,06:33 WIB
Oleh: Nuzula Maghfiro*

Jika ingin pemerintahannya berjalan stabil dan mendapat dukungan luas, Prabowo perlu kembali menegaskan komitmennya terhadap reformasi militer.

MENJAGA AMANAT REFORMASI

Amanat dan komitmen reformasi harus terus dijaga. Sebab, itulah yang menjadi pintu gerbang Indonesia untuk berkembang sebagai negara yang demokratis. 

Reformasi bukan sekadar perubahan politik, melainkan juga hasil dari perjuangan panjang rakyat yang ingin mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi terhadap kepentingan rakyat. 

Setiap pemimpin memang memiliki gaya dan karakter kepemimpinan yang berbeda, tetapi prinsip reformasi adalah kesepakatan bersama yang tidak boleh diabaikan. 

Supremasi sipil atas militer, pemisahan tegas antara TNI dan politik praktis, serta profesionalisme angkatan bersenjata adalah fondasi utama yang harus terus dijaga.

SBY telah memberikan contoh bagaimana seorang pemimpin yang berlatar belakang militer tetap berkomitmen terhadap reformasi. Sebagai presiden pertama Indonesia yang berasal dari TNI di era demokrasi, SBY menegaskan bahwa militer harus tetap netral dan profesional. 

Selama dua periode kepemimpinannya, ia tidak memberikan ruang bagi perwira aktif untuk terlibat dalam pemerintahan sipil, kecuali yang sesuai dengan UU TNI. 

SBY sendiri memilih jalur yang sesuai dengan amanat reformasi, yaitu pensiun dari militer sebelum memasuki dunia politik. Sikap itu menunjukkan bahwa seorang pemimpin bisa tetap tegas dan berwibawa tanpa harus mengorbankan prinsip demokrasi yang sudah diperjuangkan rakyat.

Di tengah sentimen negatif terhadap pemerintahan saat ini, kebijakan menempatkan TNI aktif di jabatan sipil perlu ditinjau ulang karena bertentangan dengan amanat reformasi ABRI. 

Pemerintah harus lebih bijak dalam menjaga keseimbangan antara unsur sipil dan militer agar tidak menimbulkan keresahan publik. Demi kelangsungan pemerintahan yang stabil dan pencapaian visi besar menuju Indonesia emas, bukan cemas. Menuju Indonesia yang cerah, bukan gelap. (*)

*) Nuzula Maghfiro adalah alumnus bahasa dan sastra Indonesia, Universitas Airlangga

 

Kategori :