Emas dan Haji Perkuat Kinerja BSI

Senin 17-03-2025,11:03 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

Saat ini, sebagian besar transaksi di wilayah RO VIII Surabaya sudah shifting ke layanan digital. Per Januari 2025, jumlah pengguna BYOND di wilayah RO VIII Surabaya mencapai 300 ribu orang.

Di sisi lain, ia mengakui, perlambatan ekonomi sangat menghambat semua elemen. Termasuk perbankan. Namun menurutnya, perbankan syariah masih bisa bertahan dengan segmennya tersendiri. Hanya saja, ia berharap, tren negatif di triwulan pertama 2025 ini tidak berlanjut. Sehingga, dapat diperbaiki di triwulan berikutnya: April, Mei Juni. 

“Memang dunia perbankan sangat terdampak terhadap lesunya perekonomian. Kinerja nasional relatif melemah. Mungkin itu dampak efisiensi anggaran dari pemerintah. Masyarakat kaget karena belum terbiasa dengan hal seperti ini,” bebernya.

Sementara itu, Imron Mawardi, pakar ekonomi Syariah menerangkan, keputusan BSI untuk membuat Bank Emas sudah sangat tepat. Walau sebenarnya, produk simpanan emas itu sudah lama ada. “Mungkin BSI juga ingin memasifkan simpanan emas tersebut,” ucap guru besar Universitas Airlangga tersebut.

Menurutnya, untuk jangka panjang, harga emas pastinya selalu mengalami kenaikan. Sehingga, menurut Imron, emas tersebut sangat prospektif. Ditambah lagi, BSI diuntungkan dengan sistem kerja syariah. Artinya tidak ada riba di dalamnya. Sehingga, masyarakat khususnya umat muslim jadi percaya untuk menabung emas.

“Kalau harga emas itu naik, sebenarnya yang menikmati kan bukan BSI-nya. Tetapi nasabahnya. BSI diuntungkan dengan kredit penjualan emas. Di Indonesia kan diperbolehkan. Pembelian emas bisa secara tidak tunai. Kata fatwa MUI, emas adalah komoditas biasa,” tambahnya. (*)

 

 

Kategori :