Rekor Terparah! Membedah Musim Terburuk Manchester United

Senin 14-04-2025,11:14 WIB
Reporter : Fahmi Pratama*
Editor : Salman Muhiddin

BACA JUGA:Newcastle vs Man Utd 4-1: Catatan Setan Merah Terburuk dalam Sejarah

2. Ideologi Permainan yang Tidak Konsisten


Ruben Amorim Miliki Rasio Kemenangan Manchester Uniter Terburuk dalam 94 Tahun-Tangkapan Layar Instagram@ruben,amorim.official-

Selain masalah transfer, perubahan ideologi permainan secara drastis juga menjadi penyebab utama kemunduran Manchester United. Di bawah Ole Gunnar Solskjaer, tim mengandalkan strategi counter-attack yang cepat dan mematikan.

Namun, ketika Ralf Rangnick mengambil alih pertengahan musim 2021/2022, ia memperkenalkan filosofi gegenpressing , yang sangat berbeda dari gaya Solskjaer.

Kemudian Erik ten Hag datang dengan pendekatan possession-based football, sementara Ruben Amorim membawa sistem baru menggunakan formasi tiga bek.

Keempat pelatih ini memiliki filosofi yang berbeda satu sama lain, sehingga para pemain dipaksa terus beradaptasi dengan gaya permainan baru setiap kali ada pergantian pelatih.

Sebagai perbandingan, Liverpool berhasil menjaga konsistensi meski mengganti Jurgen Klopp dengan Arne Slot. Keduanya memiliki prinsip dasar yang sama: pressing tinggi untuk merebut bola.

Perbedaannya hanya terletak pada tempo permainan—Klopp lebih agresif, sedangkan Slot lebih fleksibel dalam mengatur ritme sesuai situasi. Dengan pendekatan ini, Liverpool justru memperbaiki kekurangan era Klopp melalui inovasi Slot.

BACA JUGA:Rating Pemain Manchester United Usai Dikalahkan Nottingham Forest, Garnacho Menyedihkan!

BACA JUGA:Manchester United Bidik Jobe Bellingham dari Sunderland

3. Langkah untuk Bangkit Musim Depan

Jika Manchester United ingin bangkit musim depan, ada dua hal utama yang harus diperbaiki. Pertama, klub harus menentukan ideologi permainan yang jelas dan konsisten agar para pemain tidak perlu terus beradaptasi dengan gaya baru setiap kali ada pergantian pelatih.

Kedua, kebijakan transfer harus lebih terarah. Klub perlu mendatangkan pemain sesuai kebutuhan tim, bahkan jika itu berarti mencari alternatif dengan harga lebih rendah namun berdampak besar.

Dengan langkah-langkah ini, Manchester United berpotensi kembali ke jalur kemenangan dan memperbaiki reputasi mereka di Premier League. Namun, semua itu bergantung pada kemampuan manajemen untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan membuat keputusan yang lebih bijak.(*)

*) Mahasiswa Sastra Inggris dari Universitas Negeri Surabaya

 

Kategori :