Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Istana Prasetyo menilai tak ada yang salah dengan usulan tersebut.
"Menurut kami, mantan-mantan presiden itu sudah sewajarnya untuk kita mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara kita," ujarnya kepada di Komplek Istana Kepresidenan, kemarin.
Namun di sisi lain, Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) yang terdiri dari koalisi masyarakat sipil dan keluarga korban pelanggaran HAM menyatakan penolakan terhadap usulan itu.
BACA JUGA:Di Hadapan Ratusan Bupati se-Indonesia, Tito Tampilkan Foto Soeharto Teken Perjanjian IMF
Mereka juga menyebut belum menerima respons resmi dari Kemensos terkait surat terbuka penolakan yang telah dilayangkan.
Sementara itu, Ketua DPP Golkar Hetifah Sjaifudian menyebut bahwa usulan pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional berasal dari MPR Fraksi Golkar, dan melalui pembahasan internal, termasuk dengan organisasi sayap Partai Golkar, Satkar Ulama Indonesia. (*)