Ragam Ekspresi Perupa Kediri dalam Pameran Lukisan Nyambung Roso

Kamis 24-04-2025,04:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Pola-pola pewarnaan itu menciptakan komposisi yang unik. Tak mengacaukan center of interest-nya. Tapi justru memadukan semuanya sebagai satu kesatuan yang menarik. 

Menyatukan objek bunga matahari dan kucing tak sekadar untuk kepentingan estetika semata. Jika dalam mitologi Helios bunga matahari adalah simbol kesetiaan, kucing dalam mitologi Mesir Kuno adalah simbol kesucian.

Kucing dipercaya mampu menjelajah dunia astral. Memiliki kemampuan supranatural dan dianggap sebagai penjaga kesucian. 

BACA JUGA:Arak-Arak Road to ArtJog 2025: Nikmati Suasana Historis Hotel Majapahit, Ramaikan Lagi Pasar Tunjungan

Maka, dapat dibilang dalam Sun Flower and Cat, terdapat dua hal yang Lian sajikan: kesetiaan dan kesucian. Keduanya adalah elemen penting dalam sebuah hubungan.

Karya selanjutnya adalah milik Woro Puspita. Yakni lukisan berjudul Rumah Merah. Bagi Woro, karya itu adalah sebuah refleksi. "Tentang bagaimana kita menekuni sebuah proses untuk mencapai keinginan. Kita tentu akan sering menemui jalan terjal," ungkapnya.

Garis-garis dan objek dalam Rumah Merah, juga karya Woro yang lain, menampilkan komposisi yang sederhana. Tanpa kompleksitas dan cenderung menekankan ekspresi dan intuisi pelukisnya.


Seorang pengunjung menikmati karya Lian M Margareta berjudul Sun Flower and Cat, dalam pameran Nyambung Roso.-Lian M Margareta-

BACA JUGA:Lukisan Tangan Kapolri Listyo Sigit Laku Rp330 Juta di NU Gallery, Hasil Lelang Untuk Donasi

Itu sisi unik dari karya Woro. Dia menekankan fokus pada kesederhanaan dan spontanitas. Seperti objek perbukitan, aksen ornamen dan berbagai permainan garis, serta rumah berwarna merah di puncak bukit.

Karya-karya Woro menyajikan kecenderungan folk art. Di dalamnya menyimpan kejujuran khas anak-anak. Atau sebagai refleksi bagaimana melihat dunia dalam perspektif anak-anak, atau dari sudut pandang pengalaman masa kecil.

Nuansa masa kecil pun tak selalu dipenuhi dengan suasana ramai, bermain dengan kawan, atau melakukan kegiatan-kegiatan bersama. Seorang anak kecil pun ada kalanya membutuhkan ketenangan. Kesendirian. Seperti tampak dalam karya Woro berjudul Kucing Hitam

BACA JUGA:Bishop’s Love Affair, Perjalanan Iman Uskup Agustinus Tri Budi Utomo dalam Lukisan

"Ruang untuk sendiri hingga saat ini pun masih sangat diperlukan. Mencari kesunyian. Mencari ketenangan di tengah riuhnya kehidupan," ungkapnya. 

Para perupa lain pun tampil dengan karyanya masing-masing. Seperti Sutikno dengan karyanya Become The King of Octopus, Ruslan dengan Keliling Dunia, Ari Berta dengan Isis yang juga mengangkat sosok dewi mitologi Yunani, dan lain-lain.

Pameran Perupa Kediri Nyambung Roso menyajikan beragam karya sebagai medium berekspresi masing-masing perupa. Kota tersebut menyimpan banyak orang-orang kreatif. Mereka menerjemahkan banyak hal lewat karya. (*)

Kategori :