Ia didatangkan dari Aston Villa melalui kesepakatan pertukaran yang juga melibatkan Enzo Barrenechea dan Samuel Iling-Junior. Sayangnya, hingga saat ini, Luiz belum mampu menunjukkan performa terbaiknya di Turin.
Masalah cedera berulang menjadi salah satu faktor penghambat perkembangannya. Setiap kali ia mulai menemukan ritme permainan, masalah fisik kembali menghantam.
Namun, meskipun ada indikasi bahwa kondisi tubuhnya mempengaruhi penampilan, Tudor tampaknya memiliki alasan teknis lain untuk meninggalkan Luiz di bangku cadangan.
Menurut sang pelatih, gelandang Brasil itu kurang cocok dengan formasi 3-4-2-1. Karena dalam skema itu tidak menyediakan ruang bagi pemain dengan profil seperti Luiz.
BACA JUGA:Juventus dan Dilema Vlahovic: Menjaga atau Melepaskan?
BACA JUGA:Juventus dan Dilema Vlahovic: Menjaga atau Melepaskan?
Masa Depan Douglas Luiz di Juventus
Douglas Luiz dan Khephren Thuram kemungkinan besar akan menjadi tandem bagi Teun Koopmeiners--Juventus
Meskipun jarang dimainkan, hubungan antara Tudor dan Douglas Luiz tetap harmonis. Tudor bahkan sempat memuji profesionalisme Luiz dalam konferensi pers terbaru.
Sementara laporan menyebutkan bahwa keduanya sering terlihat berbincang santai selama sesi latihan.
Hal itu menunjukkan bahwa absennya Luiz dari lapangan bukanlah hasil dari konflik personal, melainkan keputusan teknis yang dipertimbangkan matang-matang.
Situasi tersebut tentu menjadi dilema bagi Juventus. Di satu sisi, klub telah menginvestasikan jumlah besar untuk mendatangkan Luiz, tetapi di sisi lain, kebutuhan taktik dan performa tim harus diprioritaskan.
BACA JUGA:Juventus Incar Ademola Lookman Jika Osimhen Gabung Manchester United
BACA JUGA:Juventus Bidik Bek Feyenoord David Hancko, Bianconeri Terkendala Harga!
Jika Tudor terus mempertahankan formasi 3-4-2-1, masa depan Luiz di Turin bisa semakin suram. Apakah Juventus akan mencoba menjualnya di bursa transfer mendatang?
Atau apakah Luiz mampu membuktikan diri sebagai solusi alternatif bagi Tudor? Semua masih menjadi teka-teki. (*)