HARIAN DISWAY - Jay Idzes kini menjadi pembicaraan hangat di jagat sepak bola Italia. Kabar terbaru menyebutkan bahwa sejumlah klub raksasa Liga Italia, seperti Inter Milan, AC Milan, Juventus, hingga Napoli , tengah berlomba-lomba untuk mendapatkan tanda tangannya.
Bagaimana tidak, pemain berusia 24 tahun itu sudah membuktikan diri sebagai salah satu bek tengah paling konsisten di liga. Meski Venezia berada dalam situasi sulit, yakni terancam degradasi ke Serie B.
Jay Idzes Dapat Perhatian Besar dari Klub Elite Liga Italia
DITOLAK JAY IDZES. FAM Tidak Akui Timnas Indonesia Gabung ASEAN All Stars, Kontroversi Menggema-@jayidzes-Instagram
Pengamat sepak bola Italia Bung Ropan mengungkapkan bahwa minat klub-klub besar terhadap Jay Idzes bukan isapan jempol belaka.
"Klub-klub seperti Inter Milan dan AC Milan sangat serius memburu Jay. Bahkan, Zlatan Ibrahimovic, penasihat AC Milan, dikabarkan turun tangan langsung memantau performa Bang Jay," ujarnya.
Selain itu, tim pencari bakat (scouting) Inter Milan juga terlihat hadir saat Venezia melawan Atalanta. Mereka menyoroti potensi Jay sebagai calon pengganti para bek senior. Seperti Francesco Acerbi dan Stefan De Vrij di Inter.
Adapun AC Milan, yang baru saja menang 2-0 atas Venezia, juga merasa butuh tambahan amunisi di lini belakang. Karena opsi mereka terbatas pada Matteo Gabbia, Fikayo Tomori, dan Malick Thiaw.
Juventus pun tak ingin ketinggalan dalam perburuan kapten Timnas Indonesia itu. Dengan dana melimpah dan kebutuhan akan bek tengah berkualitas, Bianconeri siap bersaing demi mendapatkan Jay Idzes.
BACA JUGA:Venezia vs AC Milan 0-2: Rossoneri Mulai Bangkit dari Keterpurukan!
BACA JUGA:Tijjani Reijnders Nyaman di AC Milan, Sampai Buat Selebrasi Khusus!
Performa Luar Biasa Jay Idzes di Tengah Krisis Venezia
Aksi Jay Idzes (kanan) saat melawan Bologna di lanjutan Liga Italia 2024/2025, Sabtu, 29 Maret 2025-Timothy Rogers-Getty ImagesMeski
Venezia berada di posisi 18 dengan hanya terpaut dua poin dari zona aman. Meski begitu, Jay Idzes tetap menjadi sosok yang bersinar.
Ia selalu menjadi starter (94 persen dari total pertandingan) dan mencatatkan statistik impresif: membaca permainan dengan baik, memotong bola-bola udara, serta jarang membuat kesalahan fatal.
Pelatih Venezia Eusebio Di Francesco memberikan ban kapten kepada Jay setelah kepergian Joel Pohjanpalo ke Palermo. Meskipun timnya kerap kalah, Jay tetap menjalankan tugasnya dengan profesionalisme tinggi.
Konsistensinya itulah yang membuat klub-klub besar kepincut padanya. Venezia memasang harga EUR 10 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun untuk melepas Jay Idzes.