DBL Camp 2025 Berakhir, Hadirkan Hal-hal Menarik Selama Kamp

Selasa 06-05-2025,08:17 WIB
Reporter : Agustinus Fransisco
Editor : Salman Muhiddin

Meskipun berstatus rookie, mereka berhasil bersaing dengan camper senior dan membuktikan bahwa potensi tidak tergantung pada pengalaman.

BACA JUGA:Pengumuman Top 12 Campers Putra DBL Indonesia All Star 2025

BACA JUGA:Pengumuman Top 12 Campers Putri DBL Indonesia All Star 2025

Dominasi Sekolah Negeri dan Kota Baru di DBL Camp 2025


Uji coba Campers putri di acara puncak Kopi Good Day DBL Camp 2025, Minggu, 4 Mei 2025-DBL Indonesia-

Menariknya, di gelaran DBL Camp 2025 menunjukkan dominasi sekolah negeri dalam menyumbangkan pemain ke skuad All Star.

Sekolah-sekolah seperti SMAN 1 Denpasar, SMAN 2 Denpasar, SMAN 5 Bogor, dan SMAN 1 Bengkulu Selatan mencatatkan prestasi gemilang.

Bahkan, beberapa pemain berasal dari kota yang belum pernah menjadi tuan rumah DBL, seperti Kayla Rara Imani dari SMAN 70 Jakarta dan Refka Raksha Ramadhan dari SMAN Ragunan Jakarta.

Di sisi lain, Surabaya tetap menjadi kota dengan kontribusi terbesar dalam skuad DBL Indonesia All Star. Namun, kejutan datang dari Jawa Barat.

Tepantnya, saat SMA BPK Penabur Cirebon berhasil mengirimkan dua pemain meskipun harus bersaing dengan sekolah-sekolah favorit di Seri Jawa Barat.

Selain pemain, ada kabar baik dari sisi pelatih. Tahun ini, Desandrew Pudyo Tinoto Adiwidjaja dari SMA Gloria 1 Surabaya dan Mega Perdana dari SMAN 1 Madiun terpilih sebagai pelatih putri dalam skuad All Star.

Kehadiran mereka menunjukkan bahwa pelatih perempuan mampu bersaing di level tertinggi. Jumlah pelatih perempuan di DBL Camp 2025 mencapai 11 orang, jumlah terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan kamp itu.

BACA JUGA:Persaingan Ketat DBL Camp 2025, Top 16 Coach dan 8 Campers Wild Card Sudah Diumumkan

BACA JUGA:Daftar Top 24 Campers DBL Camp 2025: Seleksi Memanas, Persaingan Makin Ketat

Filosofi Tim Terbaik DBL Indonesia All Star 2025


Scrimmage Game putri Kopi Good Day DBL Camp 2025, Minggu, 4 Mei 2025-DBL Indonesia-

Founder dan CEO DBL Indonesia, Azrul Ananda, menekankan bahwa pemilihan skuad All-Star tidak hanya mencari pemain terbaik secara individu.

"Yang kami cari adalah pemain yang bisa menjadi rekan tim terbaik, mengutamakan kepentingan tim," ujarnya. Filosofi ini menjadi pedoman bagi para pelatih WBA Australia dalam menyeleksi pemain.

Kategori :