MADINAH, HARIAN DISWAY - Suasana lengang di Hotel Mirage Taiba, Madinah, menyimpan cerita lain di balik kepergian rombongan jamaah ke Makkah.
Saat kamar-kamar kosong ditinggal, dua petugas mulai menyisir jejak: memastikan tak satu pun barang jamaah tercecer atau hilang di tengah arus besar perpindahan.
BACA JUGA:Layanan Haji 2025 Dirombak Total, Sistem Syarikah Jadi Kunci Nyaman Jamaah
Seperti Hotel Mirage Taiba di Madinah yang mendadak lengang setelah ditinggal satu kloter jamaah haji asal Jakarta ke Makkah, Senin, 12 Mei 2025.
Dua petugas akomodasi pun mulai menyisir setiap sudut kamar para jamaah. Yakni untuk mencegah satu hal yang kerap terjadi di tengah perpindahan masif: barang tertinggal.
BACA JUGA:Laporan Haji (1): Masjidilharam Tak Berisik Lagi, tapi Lebih Ketat
Asep Saepullah dan Zulkifli Ismail, anggota tim akomodasi Sektor 5, Daker Madinah, mulai menjalankan tugas penting untuk sweeping kamar yang sudah ditinggalkan para jamaah.
“Sweeping itu proses pengecekan ulang semua kamar yang habis ditinggalkan jamaah. Kami pastikan tidak ada barang mereka yang tertinggal. Baik di bawah selimut, di lemari, kamar mandi, atau laci-laci meja,” kata Asep.
Dua kantong plastik besar berhasil mereka kumpulkan dalam waktu singkat. Isinya mulai dari sandal, kaos, makanan ringan, hingga botol air minum.
BACA JUGA:5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Jamaah Haji di Area Masjidil Haram, Penting untuk Dicatat
Barang-barang itu kemudian mereka laporkan ke layanan perlindungan jamaah (linjam) untuk didata dan diamankan.
Perpindahan jamaah dari Madinah ke Makkah memang berlangsung masif. Dari Sabtu hingga Senin pukul 18.00 Waktu Arab Saudi (WAS), 12 Mei 2025, tercatat 206 kloter atau 80.107 jamaah sudah tiba di Arab Saudi.
Dari jumlah itu, sebanyak 11.230 jamaah telah tiba di Makkah pada hari ketiga pendorongan.
BACA JUGA:Bus Sholawat Inklusif Siap Layani Jamaah Haji Indonesia 24 Jam di Makkah
Di tengah skala logistik yang besar, fenomena barang tertinggal menjadi masalah yang nyaris tak terhindarkan.