HARIAN DISWAY - Franco Mastantuono, wonderkid Argentina yang punya bakat luar biasa dan rekor mengesankan di usia muda, diproyeksikan sebagai bintang masa depan yang siap menggebrak panggung sepak bola dunia.
Franco Mastantuono saat ini bermain untuk River Plate. Lahir pada 14 Agustus 2007 di Azul, Argentina, Mastantuono dikenal memiliki kemampuan teknis luar biasa, visi permainan yang tajam, serta kreativitas tinggi di lapangan.
Di usianya yang baru 17 tahun, ia telah menjadi pemain reguler di tim utama River Plate. Menjadikannya salah satu talenta muda paling menjanjikan di Argentina.
Jelang bursa transfer musim panas ini, namanya masuk ke dalam radar klub-klub elite Eropa. Terutama Real Madrid dan Paris Saint-Germain (PSG).
BACA JUGA:Resmi! Trent Alexander-Arnold Gabung Real Madrid, Kontrak Sampai 2031
BACA JUGA:Real Madrid Percepat Rekrutmen Nico Paz dan Angelo Stiller Jelang Piala Dunia Antarklub
Real Madrid sempat mencoba merekrut Mastantuono tahun lalu. Namun gagal setelah agennya memanfaatkan ketertarikan tersebut untuk memperpanjang kontrak sang pemain dengan River Plate.
Real Madrid kurang gercep, Franco Mastantuono bisa dicaplok PSG. Foto: Franco Mastantuono ketika bermain untuk River Plate.-Getty Images via AFP-
Kini, Direktur Sepak Bola Real Madrid Santiago Solari kembali mendorong klub untuk merekrut Mastantuono pada bursa transfer musim panas 2025.
Namun, PSG juga tidak tinggal diam. Menurut laporan media TyC Sports, juara Ligue 1 Prancis itu siap mengaktifkan klausul pelepasan Mastantuono yang bernilai EUR 45 juta (sekitar Rp 832,7 miliar) demi mendatangkannya sesegera mungkin.
Meski begitu, Mastantuono sendiri diketahui masih memimpikan untuk bergabung dengan Real Madrid dan disebut-sebut siap menunggu langkah resmi dari klub tersebut.
BACA JUGA:Real Madrid Pinjamkan Endrick, Juventus Paling Serius
BACA JUGA:Real Madrid Pulangkan Alvaro Carreras dari Benfica, Perkuat Bek Kiri!
Sementara itu, Real Madrid menilai bahwa klausul pelepasan itu masih terlalu tinggi untuk pemain muda. Klub berjuluk Los Blancos itu menunggu waktu yang tepat untuk bergerak.
Hal itu membuka peluang bagi PSG untuk mengambil langkah lebih dulu dan membujuk sang pemain hijrah ke Parc des Princes.