Festival Budaya Bulan Bung Karno Wujud Cinta Kota Blitar

Senin 09-06-2025,08:05 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

BLITAR, HARIAN DISWAY – Kota Blitar kembali menunjukkan komitmennya dalam menghormati Bung Karno sebagai Proklamator bangsa. Itu dilakukan dengan menggelar perhelatan tahunan Bulan Bung Karno sepanjang Juni 2025. 

Dengan mengusung semangat inovasi, festival tahun ini tak hanya memperingati sejarah Bung Karno, tetapi juga menghadirkan rangkaian kegiatan budaya yang lebih segar dan menarik untuk generasi muda.

Kota Blitar memiliki posisi penting dalam sejarah Bung Karno. Di kota inilah terletak rumah masa kecil Bung Karno dan makam Bung Karno yang setiap tahunnya menjadi pusat ziarah dan kegiatan budaya nasional. Maka tak heran jika Bulan Bung Karno di Kota Blitar selalu berlangsung lebih meriah dan bermakna dibanding kota-kota lain.

Untuk tahun ini, Pemerintah Kota Blitar melakukan pembaruan pada penamaan kegiatan utama. Nama 5 Ritus Grebeg Pancasila yang dikenal masyarakat sejak 2010 kini diubah menjadi 5 Prosesi Grebeg Pancasila.

BACA JUGA:Sarasehan Bulan Bung Karno, Ketimpangan Ekonomi Jadi Perhatian PA GMNI Jatim

BACA JUGA:Megawati dan PDIP Jatim Sumbang Ratusan Sapi Kurban, Dua Sapi Mega untuk Bung Karno

Penyesuaian istilah ini dilakukan agar lebih mudah dipahami dan diterima oleh generasi muda tanpa mengurangi makna sejarahnya. ’’Harus diakui, spirit Bung Karno itu melintasi zaman. Generasi muda pun harus akrab pada spirit tersebut,’’ kata Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin ketika ditemui Harian Disway di kompleks Makam Bung Karno, Jumat, 6 Juni 2025.

Beberapa kegiatan juga mengalami perubahan nama. Istilah Bedol Pusoko diganti menjadi Kirab Pancasila, Tirakatan Macapatan menjadi Renungan Pancasila, dan Upacara Budaya Grebeg Pancasila menjadi Upacara Hari Lahir Pancasila. 

Rangkaian Bulan Bung Karno di Kota Blitar tahun ini sudah diawali dengan Pawai Lentera yang digelar pada malam 31 Mei 2025. Acara itu dimulai dari Istana Gebang dan berakhir di halaman Kantor Wali Kota Blitar. Setelah itu ada pentas budaya dan malam Renungan Pancasila.

Pada 1 Juni, peringatan Hari Lahir Pancasila dipusatkan di Alun-alun Kota Blitar, kemudian dilanjutkan dengan Kirab Gunungan Lima menuju Kompleks Makam Bung Karno.


Makam Bung Karno yang selalu ramai peziarah yang ingin belajar tentang semangat dan perjalanan hidup Proklamator Indonesia tersebut.-Boy Slamet-

Kirab Gunungan Lima menjadi acara paling dinantikan dalam festival Bulan Bung Karno karena melibatkan ribuan peserta berpakaian adat Nusantara, pasukan pengawal Pancasila, dan drumband pelajar. Gunungan yang dikirab berisi tumpeng hasil bumi Kota Blitar sebagai simbol lima sila Pancasila, yang kemudian diperebutkan masyarakat di akhir kirab sebagai bentuk syukur.

Tidak hanya itu, sepanjang Juni akan diadakan berbagai kegiatan lain yang memperkuat kesan Kota Blitar sebagai kota sejarah Bung Karno. Mulai dari Blitar Culture Specta (2 Juni), Blitar Ethnic National Carnival Bumi Karno (4 Juni), Brokohan Hari Lahir Bung Karno (6 Juni), Soekarno Coffee Fest ke-4 (12–15 Juni), hingga Bazar Blitar Jadoel (18–22 Juni) di Alun-Alun Blitar.

Puncak peringatan adalah Haul Bung Karno pada 21 Juni di Kompleks Makam Bung Karno, dilanjutkan Upacara Ziarah Nasional pada 22 Juni dan Seminar Bedah Pidato Bung Karno pada 1 Juli. 

’’Kita berutang banyak pada Bung Karno,’’ kata Mas Ibbin, sapaan akrab Wali Kota. Dan aneka kegiatan itu adalah upaya Pemkot Blitar untuk melestarikan warisan semangat Bung Karno. (*)

Kategori :