HARIAN DISWAY - Pecco Bagnaia membalikkan keadaan di GP Aragon dengan finis podium, hanya sehari setelah hasil Sprint Race terburuknya musim ini. Berkat perubahan teknis krusial dari sang chief crew Cristian Gabarrini, sang juara dunia kembali menemukan kepercayaan dirinya—dan Ducati pun kembali bersinar.
Pecco Bagnaia mengalami hari yang sulit saat Sprint Race GP Aragon pada Sabtu, 7 Juni. Start dari posisi ke-4, juara dunia dua kali MotoGP itu harus puas finis di posisi ke-12.
Bagnaia mengaku itu adalah salah satu momen terendah dalam kariernya. Ia kesulitan mendapatkan feel pada bagian depan motornya (front-end feel) sepanjang balapan tersebut.
Saat sesi warm-up jelang Race Weekend, tidak ada perubahan mencolok dalam performanya. Namun, segalanya berubah drastis beberapa jam kemudian saat balapan utama GP Aragon berlangsung.
BACA JUGA:Dominasi Total! Marc Marquez Menang Telak di MotoGP Aragon 2025
BACA JUGA:MotoGP Aragon 2025: Marc Marquez Juara Sprint Race Ketujuh Musim Ini, Menjauh dari Alex
Bagnaia tampil berbeda—start mulus dan langsung menempel Alex Márquez di tikungan pertama. Ia terlihat lebih percaya diri, terutama saat menghadapi tekanan dari Pedro Acosta untuk mempertahankan posisi ketiga.
Akhirnya, Bagnaia sukses finis di posisi ke-3, hanya tertinggal 0,922 detik dari Márquez di posisi kedua.
Usai balapan, Bagnaia mengungkapkan bahwa kepercayaan dirinya meningkat drastis pada hari Minggu berkat perubahan teknis yang dilakukan oleh kepala kru-nya, Cristian Gabarrini.
Insinyur kawakan itu mengubah sistem pengereman motor GP25 milik Bagnaia. Modifikasi pada cakram rem berhasil mengurangi penyumbatan saat deselerasi penuh, memberikan rasa aman saat memasuki tikungan.
Gabarrini bukan nama asing di paddock MotoGP. Ia dikenal sebagai sosok di balik kesuksesan banyak juara dunia: Casey Stoner, Jorge Lorenzo, Marc Márquez, dan kini Pecco Bagnaia.
Sejak 2021, ia menjadi kepala kru tetap Bagnaia dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan teknis dan psikologis sang pembalap.
“Saya merasa seperti menang. Podium ini sangat berarti bagi saya dan tim. Kami bersatu dalam momen sulit seperti ini,” kata Bagnaia di parc ferme. Ia juga menyatakan optimisme tinggi menyambut balapan berikutnya di Mugello, trek yang selalu memberinya hasil positif.
BACA JUGA:MotoGP Aragon 2025: Marc Marquez Juara Sprint Race Ketujuh Musim Ini, Menjauh dari Alex
BACA JUGA:MotoGP Aragon 2025: Marc Marquez Pecah Rekor dan Rebut Pole Position Kelima Musim Ini
Di GP Aragon, podium ini menjadi podium MotoGP ke-56 dalam karier Bagnaia dan yang kelima di musim 2025. Ini juga podium ketiganya di MotorLand Aragon setelah menang pada 2021 dan finis kedua pada 2022.
Manajer tim Ducati MotoGP, Davide Tardozzi, menegaskan bahwa seluruh tim, dari Gigi Dall’Igna hingga teknisi lapangan, bekerja keras membantu Bagnaia kembali ke performa terbaik.
Adapun mengenai cakram rem, para teknisi Ducati diduga mencoba varian cakram dengan diameter berbeda. Ukuran cakram mempengaruhi torsi pengereman dan kualitas handling, karena perubahan pada jari-jari cakram bisa memengaruhi unsprung mass motor.
Brembo, sebagai penyedia resmi sistem pengereman MotoGP, memiliki beberapa opsi diameter cakram yang digunakan pembalap:
-
355 mm (1 varian)
-
340 mm (3 varian)
-
320 mm (2 varian)
Masing-masing memiliki radius dan bobot berbeda yang berdampak langsung terhadap performa pengereman dan karakter handling motor.
Perubahan cakram tersebut kemungkinan akan terlihat lebih jelas saat tes resmi pertengahan musim di Sirkuit MotorLand Aragon pada Senin, 9 Juni 2025. (*)