Magang Desain Grafis di Harian Disway: Cari Ide Sampai Bad Mood

Jumat 13-06-2025,07:02 WIB
Oleh: Noor Arief Prasetyo


 --

Oleh:  Aurellia Agustiningtyas

MAGANG sangat dinantikan oleh mahasiswa. Ini karena kegiatan tersebut menjadi peluang untuk mengetahui bagaimana bekerja di lapangan setelah bergelut dengan materi di kelas. Belajar menjadi profesional serta cekatan dalam bekerja. Saya berani mengambil tantangan untuk bisa merasakan bagaimana bekerja di media massa yang perputaran beritanya cepat seperti Harian Disway. 

Perasaan senang dan bingung muncul saat diterima di Harian Disway sebagai tempat magang. Padahal awalnya iseng memilih Harian Disway sebagai tempat magang. Saya langsung membayangkan bagaimana hiruk-pikuk bekerja dalam dunia media massa. Dan apakah materi mata kuliah desain grafis saya akan terpakai dalam kegiatan magang kali ini. 

Dalam mata kuliah desain grafis, saya diajarkan bagaimana mendesain sebuah banner, logo, serta mempertimbangkan warna yang sesuai dengan konsep. Selain itu saya juga diajarkan menggunakan Adobe Photoshop dan Corel Draw, meskipun hanya dasar-dasarnya saja.


Aurellia Agustiningtyas berfoto bersama tim magang MBKM Untag Surabaya. -Dokumen Pribadi-

Muncul rasa takut dan minder, mulai dari “bagaimana jika saya tidak bisa handle tugas yang diberikan?” hingga muncul pikiran negatif seperti bagaimana jika Harian Disway tidak puas dengan tugas yang saya hasilkan. 

BACA JUGA:Magang Editor Video di Harian Disway, Berlimpah Pengalaman di Era Digital

BACA JUGA:Magang di PT Solusi Media Bersaudara, Mahasiswa Untag Surabaya Optimalkan Website Perusahaan

Hingga waktu pemilihan jobdesk, saya bimbang antara videografi atau desain grafis. Karena meskipun saya mahasiswa ilmu komunikasi tidak membuat saya mahir dalam bidang editing. Akhirnya, saya memilih menjadi desain grafis sebagai job yang saya kerjakan selama magang. 

Beberapa minggu berlalu hingga mendapat tugas pertama. Rasanya langsung gugup dan bingung meskipun sudah diberi pelatihan. Tantangan tak hanya dari manage waktu, tetapi dari ide yang harus dituangkan dalam desain yang dibuat. 

Mendapat permintaan mendadak untuk desain freestyle atau bebas dari mentor menjadi tantangan terberat. Sering diminta membuat infografis yang berhubungan dengan hari besar. Itu membuat saya langsung berputar otak untuk mencari ide yang sesuai dengan konsep dan asset yang diberikan. 

Tak jarang ide desain yang diinginkan tidak ketemu membuat saya yang awalnya good mood langsung berubah menjadi bad mood. Belum lagi jika mendapat revisi. Semakin membuat mood langsung hilang dan hasilnya tidak maksimal. 

BACA JUGA:Magang di Dinas KB PP dan PA Kabupaten Gresik: Belajar Banyak mengenai Program Bunda Puspa

BACA JUGA:Keseharian Peserta Magang sebagai Content Writer Polhukam di Harian Disway

Kategori :