Senada dengan itu, Luna Maya menegaskan bahwa gelar ratu horor sejati tetap milik satu nama legendaris, Suzzanna. "Crown-nya enggak akan pernah turun dari Bunda Suzzanna sih. Dia lah ikonnya," tegas aktris berusia 41 tahun itu.
Terlepas dari julukan, kebersamaan tiga aktris itu bukan hanya menjanjikan akting solid. Tapi juga menghadirkan emosi yang autentik, yang bisa langsung terasa sampai ke penonton berkat pengalaman mereka dalam mengekspresikan kengerian dalam sebuah film horor.
BACA JUGA:5 Film Horor Indonesia yang Tayang di Bioskop Juni 2025, dari Gowok Hingga Lorong Kost!
BACA JUGA:7 Film Horor Hollywood Tayang Juni 2025: Dari Ritual Iblis hingga Boneka AI Mematikan
2. Luna Maya di Kali Malam-Malam
3 Fakta Menarik Film Jalan Pulang: Mempertemukan Tiga Ratu Horor Indonesia. Foto: Luna Maya syuting di sungai hingga pagi hari -Leo Pictures-
Kalau kamu pikir syuting film horor hanya soal makeup hantu dan efek suara seram, tunggu sampai dengar cerita Luna Maya di balik layar Jalan Pulang.
Salah satu adegan paling menantang dalam film ini menuntut Luna untuk berakting di tengah arus sungai, bersama Saskia Chadwick dan Sujiwo Tejo. Tak hanya itu, ternyata proses syuting adegan tersebut dilakukan dari pagi sampai... pagi lagi.
"Kalau di sungai kita dari pagi sampai pagi. Itu hari terakhir syuting. Cukup challenging," ungkap Luna Maya dalam gala premiere.
Tantangan makin berat karena adegan itu dilakukan malam, ketika suhu air sungai turun drastis. Kostum yang terus basah tak memungkinkan Luna untuk sering ganti baju, karena akan menghambat waktu syuting.
BACA JUGA:Sinopsis Film Waktu Maghrib 2, Teror Jin Ummu Sibyan Kembali Mengincar Anak-anak
BACA JUGA:Sinopsis Film Dendam Malam Kelam: Ketika Cinta Terlarang Berujung Maut
"Bajunya basah terus karena memang (syuting) di air. Jadi otomatis harus pakai handuk di sela-sela set," ungkap Luna. "Enggak bisa ganti baju, karena kalau bolak-balik takes time (makan waktu)," jelas dia.
Luna bahkan menyebut adegan di sungai itu sebagai salah satu pengalaman paling berat secara fisik dan mental sepanjang kariernya. Totalitas istri Maxime Bouttier itu benar-benar diuji.
3. Konsep Horor yang Berbeda
3 Fakta Menarik Film Jalan Pulang: Hadirkan konsep joror yang berbeda.-Leo Pictures-
Salah satu hal yang membuat Jalan Pulang terasa segar adalah pendekatannya yang tidak lazim untuk ukuran film horor. Alih-alih berkutat di satu rumah atau lokasi tetap, film ini mengusung konsep road story. Perjalanan fisik sekaligus emosional si karakter utama.
Luna Maya mengungkapkan, hal itulah yang membuatnya tertarik mengambil peran tersebut.
BACA JUGA:Sinopsis film Gundik, Kisah Perampokan Berujung Teror Mistis, Tayang 22 Mei di Bioskop
BACA JUGA:Profil 4 Pemeran Utama Film Gundik, Pasutri Baru Luna Maya dan Maxime Bouttier Bersinar
"Kalau bicara film horor, jarang banget yang road story (perjalanan). Aku pribadi belum pernah mendapatkan seperti itu," ungkapnya saat konferensi pers di Plaza Indonesia, awal Juni lalu.
Tak hanya konsepnya yang dinilai unik, Luna juga menyukai dinamika lokasi yang terus berpindah selama cerita berlangsung. "Biasanya film horor ceritanya di satu rumah. Tapi ini ada journey-nya, pergi ke satu tempat ke tempat lainnya. Itu yang aku suka," lanjut dia.
Keputusan Luna bergabung dalam proyek itu juga dipengaruhi oleh keyakinannya terhadap tim produksi. Dia merasa klik setelah berdiskusi dengan produser Agung Saputra. Juga melihat semangat Jeropoint sebagai sutradara pendatang baru yang berani membawa sesuatu yang berbeda.
Fakta Menarik Film Jalan Pulang: Mempertemukan Tiga Ratu Horor Indonesia -Leo Pictures-
Itulah 3 fakta menarik film horor Jalan Pulang. Dengan sederet fakta di atas, Jalan Pulang hadir sebagai film horor lokal yang dibangun dengan dedikasi tinggi dan kedalaman cerita yang jarang ditemui di genre sejenis.
BACA JUGA:Sinopsis Film Penjagal Iblis: Dosa Turunan, Film Horor dengan Aksi Intens dan Plot Unik
BACA JUGA:Profil 7 pemeran Film Penjagal Iblis: Dosa Turunan
Dari perpaduan tiga aktris yang telah lama bersinar di ranah horor, totalitas akting Luna Maya, hingga eksplorasi kepercayaan dan ritual, film ini menjanjikan pengalaman menonton yang jauh lebih kompleks dari sekadar jump scare atau penampakan menyeramkan.
Lebih dari itu, film ini juga membawa pendekatan yang segar, mengusung kisah perjalanan, serta menyuguhkan ketegangan dari berbagai sudut dan lapisan emosional.
Keberanian Jeropoint sebagai sutradara pendatang baru dalam meracik elemen simbolis, spiritual, dan psikologis sekaligus, patut diapresiasi. So, jangan ketingalan, Jalan Pulang resmi tayang perdana di bioskop seluruh Indonesia mulai 19 Juni 2025. (*)
*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya