PROBOLINGGO, HARIAN DISWAY - Gelaran Eksotika Bromo 2025 tak hanya menyuguhkan pertunjukan budaya. Tetapi juga membuka ruang refleksi melalui medium visual. Salah satunya lewat workshop fotografi yang berlangsung pada 21 Juni 2025 di Cemara Indah Hotel, Probolinggo.
Workshop tersebut menghadirkan tiga fotografer sebagai narasumber. Masing-masing mengusung tema berbeda namun saling berkaitan. Ketiga narasumber itu: Hendy Tri Purnomo, Sudiarso, dan Rahmad Hidayat.
Hendy Tri Purnomo membawakan materi bertema Visual dan Harmoni Keagungan Semesta. Ia menekankan pentingnya kesadaran moral fotografer dalam menjaga kelestarian alam. Terutama kawasan Gunung Bromo yang pernah terdampak kebakaran hebat.
Hendy Tri Purnomo membawakan materi bertema Visual dan Harmoni Keagungan Semesta dalam workshop fotografi, 21 Juni 2025.-Julian Romadhon-
“Eksotika Bromo pernah ditunda karena bencana. Itu jadi tamparan buat kita. Kalau kita bergerak di dunia visual, maka jangan cuma sekadar memotret. Kita juga harus peduli dan mengingatkan orang lain akan pentingnya menjaga alam,” ujarnya.
Sementara itu, Sudiarso mengangkat tema Ruwat Rawat Segoro Gunung, yang menyoroti hubungan antara manusia dan alam.
Ia menampilkan karya foto yang menggambarkan ritual tradisional masyarakat sekitar Bromo. Seperti Yadnya Kasada dan Yadnya Karo, sebagai bentuk syukur atas hasil bumi yang mereka terima.
“Meruwat semesta, berdoa kepada alam yang selama ini telah menghidupi manusia,” tutur Sudiarso.
Rahmad Hidayat mengisi sesi bertema The Mystery of Bromo, yang membahas pendekatan fotografi terhadap budaya, alam, dan manusia.
Ia menekankan pentingnya riset budaya, pendekatan etis, dan komunikasi dengan subjek foto. “Fotografi budaya bukan hanya soal teknik. Tapi juga soal menghormati nilai dan martabat masyarakat yang kita potret,” jelasnya.
BACA JUGA:Eksotika Bromo 2025 Hari Pertama, Tari Bungo Serangkai Kisahkan Tradisi Pengambilan Madu di Jambi.
Rahmad juga membagikan tip teknis dalam memulai memotret. Yakni dari komposisi, pencahayaan, hingga eksperimen sudut pandang dan penggunaan teknik khusus. Seperti long exposure dan mode malam.
"Lakukan riset tentang segala hal, termasuk budaya yang ingin Anda potret. Pahami tradisi dan berbagai aspek penting dari budaya tersebut," ungkapnya.