HARIAN DISWAY - John Stones masih meiliki satu tahun lagi bersama The Citizens. Ia menegaskan masih ingin tetap di Manchester City.
Manajer Manchester City, Pep Guardiola mengungkapkan keinginannya untuk merampingkan tim. Para pemain yang telah lama membela klub berpotensi dilepas.
Hal ini turut dipengaruhi atas banyaknya opsi bek tengah yang dimiliki Man City, terutama dengan hadirnya Vitor Reis dan Abdukodir Khusanov. Stones termasuk daftar pemain yang mungkin dijual, terlebih usianya yang sudah kepala tiga.
Stones lumayan sering absen dalam memperkuat Manchester City selama musim 2024/2025 karena cedera. Namun, Stones menegaskan tetap ingin bertahan dengan klubnya.
BACA JUGA:Rating Pemain Man City Pasca Bekuk Al Ain 6-0, Claudio Echeverri Menjanjikan!
BACA JUGA:Preview Everton vs Manchester City: The Cityzen Tanpa Erling Haaland dan Ederson Apa Kabar?
"Saya ingin tetap di sini (Machester City). Saya di sini untuk membantu tim. Saya kurang tahu soal spekulasi (perpindahan), tetapi saya berharap ini akan mengakhirinya," kata Stones dikutip dari Independent.
Meski spekulasinya Guardiola membawa Stones ke ajang Piala Dunia antarklub 2025. Stones menegaskan telah berusaha maksimal supaya kondisinya tetap prima.
"Ada saat-saat di mana Anda berpikir, Anda telah mengerahkan seluruh upaya ini, Anda mendedikasikan hidup Anda, terutama bagaimana saya menjalani hidup saya, dan sepakbola, saya melakukan segalanya, di dalam dan di luar lapangan untuk berada di sini atau siap bermain, dan (ada) hari-hari yang suram. Semua orang pasti pernah mengalaminya dan berpikir, mengapa ini bisa terjadi?" Stones menambahkan.
BACA JUGA:Regenerasi Total Manchester City, Cara Agar Pep Guardiola Bertahan
BACA JUGA:Manchester City Amankan Tijjani Reijnders: Pengganti De Bruyne Telah Tiba?
"Anda berharap segalanya berjalan dengan cara berbeda. Kita semua sudah melewati berbagai pelajaran dan tantangan dalam hidup, dan apa yang dapat kita lakukan dalam situasi tersebut, apakah kita harus berjuang atau menyerah?
"Saya adalah seoranf pejuang sejak usia muda. Di masa sulit, Anda harus melihat gambaran yang lebih besar dan menyadari bagaimana moral Anda, apa yang Anda yakini, dan berjuang untuk membuatnya berharga," tegas Stones. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra indonesia, Universitas Airlangga