“Pembayaran melalui rekening membuat keuangan kami lebih tertib dan transparan,” kata Samsul.
Saat ini, susu yang dihasilkan klaster disimpan di tiga mesin pendingin dengan kapasitas total 7.500 liter, sebelum diangkut oleh truk tangki dua kali sehari.
Agus Adi Hermanto, Branch Manager BRI Ponorogo, mengatakan bahwa pemberdayaan UMKM melalui program “Klasterkuhidupku” merupakan bentuk dukungan BRI terhadap pelaku usaha lokal.
BACA JUGA:Gibran dan Khofifah Buka Bazar Blitar Djadoel: Wadah Nostalgia, UMKM, dan Budaya Jawa Timur
“Tidak hanya dengan memberikan modal usaha, tetapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat tumbuh dan berkembang.
Semoga kisah dapat Klaster Susu Mulya Abadi Pudak menjadi cerita inspiratif yang bisa ditiru oleh pelaku UMKM lain terutama di wilayah Ponorogo,” ujar Agus.(*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga.