HRC Bidik Kurt Trieb, Otak di Balik Mesin KTM Terkencang di MotoGP!

Minggu 29-06-2025,05:14 WIB
Reporter : Bagus Aji
Editor : Salman Muhidin

HARIAN DISWAY - Honda HRC mulai bergerak agresif di balik layar jelang era mesin 850cc MotoGP, dengan membidik maestro mesin KTM, Kurt Trieb, sebagai kunci utama pengembangan performa RC213V dan senjata masa depan mereka.

Hingga seri kesembilan MotoGP 2025 di Mugello akhir pekan lalu, pabrikan Honda untuk sementara menempati posisi kedua klasemen konstruktor dengan 124 poin—terpaut 195 poin dari Ducati, namun unggul tipis atas KTM (4 poin) dan Aprilia (6 poin).

Meski pengembangan motor RC213V versi 2025 masih belum signifikan, progresnya mulai terlihat.

Hal ini tak lepas dari keputusan strategis Honda pada akhir musim 2024 dengan mendatangkan Romano Albesiano, mantan insinyur top Ducati dan Aprilia Racing, yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik Honda HRC MotoGP.

Sebagai bagian dari rencana jangka panjang menyambut era mesin 850cc pada 2027, Honda kini aktif memburu talenta teknik terbaik. Fokus utama mereka adalah mencari tambahan insinyur di bidang sasis dan mesin.

Salah satu nama yang paling santer dikaitkan adalah Kurt Trieb, maestro perancang mesin balap yang saat ini bekerja untuk KTM.

BACA JUGA:MotoGP Belanda 2025: Marc Marquez Kesakitan Setelah Jatuh di Assen, Gravelnya Gede Banget!

BACA JUGA:Quartararo Kalahkan Ducati dan KTM di Practice Race MotoGP Assen 2025

Rumor Perekrutan Kurt Trieb Menguat

Isu kedekatan Honda dengan Kurt Trieb semakin kuat berhembus di paddock GP Assen. Media GPOne bahkan menyebut adanya sinyal terbentuknya kesepakatan antara Trieb dan Honda HRC, meski belum ada konfirmasi resmi dari kedua pihak.

Trieb digadang-gadang mampu menjadi kunci dalam mengatasi defisit tenaga RC213V sekaligus berkontribusi besar dalam pengembangan mesin baru menyambut era 850cc.

Siapa Kurt Trieb?

Pria asal Swabia, Jerman, berusia 63 tahun ini memulai kariernya di divisi pengembangan mesin BMW F1.

Pada 2002, ia pindah ke KTM Austria dan menjadi otak di balik lahirnya mesin balap V4 990cc yang digunakan hingga saat ini.

Salah satu pencapaiannya adalah menciptakan mesin RC16 yang menjadi motor tercepat di MotoGP. Catatan top speed 366,1 km/jam di Mugello oleh Brad Binder adalah bukti keunggulan karya Trieb.

Tak hanya di MotoGP, Trieb juga menciptakan mesin 250cc empat langkah untuk KTM di Moto3.

Mesin tersebut mengantarkan Sandro Cortese menjadi juara dunia Moto3 tahun 2012, mengungguli dominasi Honda. Pada 2013, Maverick Vinales juga meraih gelar dengan mesin racikan Trieb.

BACA JUGA:Sirkuit Aragon Jadi Laboratorium Terbuka Tim MotoGP, Uji Perangkat Baru Jelang Paruh Musim

BACA JUGA:Performa Somkiat Chantra Menurun, Keputusan Honda MotoGP Mulai Dipertanyakan

Bahkan kesuksesan Alex Marquez bersama Honda di Moto3 tahun 2014 juga disebut meniru konsep teknis Kurt Trieb, seperti rasio bore-to-stroke dan sistem pipa knalpot ganda Akrapovic, yang terbukti meningkatkan performa mesin secara signifikan.

“Kurt Trieb adalah satu-satunya perancang mesin balap terbaik di dunia saat ini,” kata Tom O’Kane, kepala pengembangan YZR-M1 Yamaha MotoGP.

“Ia mampu menciptakan mesin unggulan seorang diri, sementara di Jepang dibutuhkan 50 insinyur untuk proyek serupa.”

Langkah Strategis Honda Menuju 2026

Jika benar Honda berhasil merekrut Jorge Martin untuk musim 2026, maka membentuk tim teknis kelas dunia menjadi langkah pertama yang wajib dipenuhi. Kehadiran Kurt Trieb bisa menjadi bagian penting dari “kepingan puzzle” tersebut.

BACA JUGA:Performa Somkiat Chantra Menurun, Keputusan Honda MotoGP Mulai Dipertanyakan

BACA JUGA:Tes Tertutup Aprilia: Peluang Terakhir Jorge Martin Bertahan?

Namun saat dikonfirmasi di GP Assen, Kurt Trieb enggan berkomentar mengenai kemungkinan bergabung dengan Honda.

Jika Trieb benar-benar meninggalkan KTM di akhir musim ini, dampaknya bisa signifikan. Pembalap seperti Pedro Acosta, Brad Binder, Maverick Vinales, dan Enea Bastianini diprediksi akan mengalami kemunduran performa karena kehilangan sosok vital dalam pengembangan mesin.

Satu hal yang pasti, dalam dunia MotoGP, keberadaan insinyur jenius seperti Kurt Trieb sangat langka—dan bisa jadi pembeda antara kemenangan dan kegagalan. (*) 

Kategori :