HARIAN DISWAY – Turnamen Mobile Legends: Bang Bang terbesar musim ini akan segera digelar di Riyadh. Turnamen itu adalah panggung kebanggaan, adu taktik, dan ujian nyali.
Inilah Mid‑Season Cup 2025 (MSC 2025), bagian dari gelaran akbar Esports World Cup, dan mungkin salah satu turnamen paling kompetitif sepanjang sejarah MLBB.
Sebanyak 23 tim dari berbagai penjuru dunia hadir. Tak hanya dari Asia Tenggara, kini wilayah-wilayah yang sebelumnya “asing” dalam peta MLBB seperti Jepang, Mongolia, Amerika Utara, dan MENA ikut unjuk gigi. Formatnya lebih kompleks, hadiahnya lebih besar, dan tensinya lebih tinggi.
MSC 2025 dimulai pada 10 Juli dan akan mencapai klimaksnya pada 2 Agustus. Turnamen dibagi menjadi tiga tahap: Wildcard, Group Stage, dan Knockout. Di sinilah tim-tim dibakar oleh format baru yang memaksa mereka berpikir lebih dari sekadar main bagus.
BACA JUGA:Mengungkap Kekuatan Zetian, Mage Baru Mobile Legends yang Mengubah Meta
BACA JUGA:Mobile Legends: Bang-bang Teacher Ambassador Ajak Guru se-Surabaya Memahami Dunia Gaming Esports
Tiga tahun setelah DOTA 2 dirilis barulah raja MOBA handphone lahir yaitu Mobile Legends: Bang-bang. --wallpapers
Dalam Group Stage, misalnya, tim yang tak terkalahkan (2–0) mendapat keuntungan memilih lawan mereka sendiri di babak gugur. Strategi dimulai jauh sebelum pertandingan dimulai. Sementara itu, Grand Final yang biasanya tiga atau lima gim, kini resmi jadi Best of 7. Lebih panjang, lebih mental.
Indonesia masih menjadi negara dengan ekspektasi tertinggi. ONIC Esports dan RRQ Hoshi mewakili MPL ID, bergabung dengan ONIC PH dan Team Liquid PH dari Filipina. Tapi kini mereka tak bisa hanya mengandalkan pengalaman. Tim-tim seperti Aurora Turkiye—yang diperkuat pelatih dari Filipina—datang dengan persiapan serius.
Jepang kembali muncul di kancah internasional sejak terakhir kali tampil di M2. Mereka akan bertarung lewat jalur Wildcard. Tak main-main, mereka bergabung dengan tim kuat seperti The MongolZ dan Rare Atom dari Tiongkok.
Bahkan tim seperti S8UL dari India awalnya akan ikut, sebelum akhirnya didiskualifikasi karena syarat administratif. Itulah bukti bahwa MSC tahun ini memang untuk yang benar-benar siap.
BACA JUGA:Build Sun Paling Efektif di Meta Mobile Legends, Damage Besar dan Sulit Mati!
BACA JUGA:Performa Team Liquid Id Menurun, Sang Kuda Hitam Berpotensi Gugur Di M6 Mobile Legends
Tak kalah menarik adalah hadiah. 3 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 49 miliar diperebutkan. Juara pertama mendapat 1 juta USD sedangkan Runner-up membawa pulang 500 ribu USD. Bahkan tim peringkat 23 tetap pulang dengan hadiah. Tak heran, MSC 2025 dijuluki sebagai turnamen MLBB dengan life-changing prize pool.
Namun lebih dari sekadar angka, MSC adalah cerita. Tentang rivalitas Filipina dan Indonesia yang makin sengit. Tentang kejutan tim-tim Eropa Timur. Tentang bagaimana pemain-pemain muda dari wilayah yang belum terkenal mencoba mencuri panggung.
Saat Grand Final nanti berlangsung di Riyadh dalam format Best of 7, penonton dari seluruh dunia akan menyaksikan—siapa yang layak disebut raja pertengahan musim. Dan mungkin, raja sejati Mobile Legends. (*)