HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dia tidak akan memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Meski demikian, Trump akan tetap mengkritisi bank sentral AS tersebut karena tidak menurunkan suku bunga.
Pasar keuangan AS sempat goncang pada Rabu kemarin saat tersiar kabar bahwa Trump akan memecat Powell. Kabat ini memberi dampak pada penurunan saham dan dolar serta, kenaikan pada obligasi jangka panjang.
Trump telah berkali-kali melontarkan kritik pada Powell dikarenakan keterlambatan dia dalam penurunan suku bunga.
BACA JUGA:Telepon Prabowo-Trump Bikin Tarif Impor AS Turun Jadi 19 Persen
“Aku tidak mengatur apapun, tetapi kurasa sangat tidak mungkin (memecatnya,Red) kecuali dia melakukan penipuan,” tutur Trump, pada konferensi di White House dan anggota parlemen dari Partai Republik baru-baru ini tentang pembengkakan biaya dalam renovasi pada kantor pusat Fed senilai 2,5 USD di Washington.
Akan tetapi, tidak terdapat bukti penipuan dan Fed juga telah menepis kritik penanganan proyek tersebut.
Powell yang diangkat oleh Trump pada masa jabatannya di akhir 2017 untuk memimpin Fed dan masa jabatan keduanya oleh Joe Biden empat tahun setelahnya, telah mengatakan berulang kali bahwa dia berniat untuk meneruskan masa jabatannya akan akan berakhir pada tanggal 15 Mei 2026.
Mahkamah Agung berpendapat bahwa berdasarkan dengan hukum yang berlaku, ketua Fed tidak dapat dipecat karena perbedaan pendapat, tetapi karena “kelakukan tertentu.”
BACA JUGA:Donald Trump Kenakan Tarif 35 Persen ke Kanada Mulai 1 Agustus 2025
BACA JUGA:Trump Akan Kenakan Tarif 15-20 Persen Untuk Negara yang Tak Dapat Surat Pemberitahuan Tarif
Powell juga mengatakan bahwa pemecatannya tidak mungkin dilakukan dengan hukum yang barlaku saat ini.
Belum pernah ada presiden AS yang mencoba memecat ketua bank sentral, meskipun beberapa pihak juga melontarkan kritik atas kepemimpinan Powell.
Kombinasi gambar yang dibuat pad 16 Juli yang menunjukkan Presiden terpilih Donal Trump di White House dan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di Capital Hill, Washington.--SAUL LOEB, ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP