SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 42 triliun pada tahun 2025.
Untuk mencapai target ambisius itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Surabaya terus mempercepat dan menyederhanakan layanan perizinan, yang kini seluruhnya berbasis digital.
BACA JUGA:Platform E-Commerce Pemkot Surabaya e-Peken Catatkan Transaksi Capai Rp186,9 Miliar
Plt Kepala DPMPTSP Surabaya, Lasidi, menjelaskan bahwa sejak beberapa tahun terakhir, semua proses perizinan dilakukan secara daring melalui platform OSS.go.id dan sswalfa.surabaya.go.id.
“Tidak ada lagi perizinan manual. Ini untuk menghindari konflik kepentingan dan memastikan kejelasan waktu serta pendampingan,” ujar Lasidi, Jumat, 18 Juli 2025.
BACA JUGA:Kedai Kopi Gunung Anyar: Inovatif Pemkot Surabaya Melalui Rumah Padat Karya
Transformasi itu berdampak positif. Menurut data Satu Data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi di Surabaya naik 16,8 persen dari triwulan IV 2024 ke triwulan I 2025. Dari Rp 6,53 triliun menjadi Rp 7,71 triliun. Adapun jumlah pelaku usaha baru mencapai 119.603.
“Dengan sistem yang lebih efisien, kami optimistis bisa melampaui target tahun ini,” tambah Lasidi.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Gandeng Gojek! Kota Pahlawan Jadi Pionir Perlindungan Sosial Mitra Driver
Ia menekankan posisi Surabaya sebagai penopang utama investasi di Jawa Timur dan nasional.
Untuk memperkuat ekosistem investasi, DPMPTSP meluncurkan berbagai inovasi digital.
Di antaranya Klinik Investasi untuk informasi awal dan pendampingan, Lapis Lupis untuk solusi hambatan teknis, dan Pesona Buaya sebagai layanan jemput bola khusus UMKM.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Bentuk Satgas RT/RW Awasi Jam Malam Anak, Libatkan Komunitas dan LSM
Ada pula Wani Ngurus Izin (edukasi perizinan via medsos), Takon Sobat (konsultasi via WhatsApp 0899-9800-123), dan chatbot interaktif Si Pintar.
“Investor tak perlu datang ke kantor. Semua layanan ada di genggaman,” jelas Lasidi.