Sisi Unik Manusia Dari Fakta Antropologi

Rabu 20-08-2025,16:00 WIB
Reporter : Nazwarahma Hannum Prasetya*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Pernahkah Anda merasa berbeda atau bahkan lebih spesial dibanding orang lain?Perasaan itu wajar terjadi.

Dengan miliaran manusia di muka bumi, tampaknya mustahil menemukan seseorang yang benar-benar sama persis dengan Anda. 

Namun, dari sudut pandang antropologi, tidak ada manusia yang sepenuhnya “spesial.” Meski demikian, setiap individu tetap unik melalui kombinasi sifat dan karakteristik yang dimilikinya.

BACA JUGA:Sisi Psikologis Mengapa Manusia Cenderung Tidak Menyukai Perubahan

Mengenal Distribusi Normal dalam Kajian Manusia

Dalam sains, terdapat konsep distribusi normal untuk menggambarkan sebaran suatu sifat dalam populasi.

Francis Galton, pelopor statistik dan antropologi fisik, menemukan bahwa banyak sifat manusia, seperti tinggi badan atau kemampuan kognitif, cenderung membentuk pola distribusi normal.

Mayoritas orang berada di titik tengah atau rata-rata. Sedangkan hanya sebagian kecil berada di ujung ekstrem.

BACA JUGA:Muscle Memory, Cara Ajaib Tubuh Menyimpan Skill Manusia

Sebagian Besar Manusia Berada di Titik Rata-Rata

Penelitian para antropolog menunjukkan bahwa berbagai aspek manusia. Mulai dari tinggi badan, berat badan, IQ, perilaku, hingga pendapatan, mengikuti pola distribusi normal.

Sekitar 68 persen manusia berada di kisaran rata-rata dalam sebagian besar aspek ini. Artinya, jika dilihat dari satu sifat tertentu, kemungkinan besar Anda tidak jauh berbeda dari mayoritas orang.


Ilustrasi distribusi normal, mayoritas manusia berada di zona rata-rata 68 persen-Scribbr-

Keunikan Muncul dari Kombinasi Sifat

Meski Anda mungkin “rata-rata” dalam tinggi badan atau IQ, gabungan ratusan aspek dalam diri Anda membentuk pola yang unik.

Anda bisa berada di titik rata-rata dalam satu hal. Tetapi berbeda dalam pola pikir, kebiasaan sehari-hari, atau latar belakang sosial.

Kombinasi itulah yang sangat jarang ditemukan sama persis pada individu lain. Yang kemudian menjadi alasan mengapa setiap orang memiliki ciri khas. Meski tidak ada yang sepenuhnya “spesial” dalam arti "ekstrem" jika dibaca melalui kurva distribusi normal.

BACA JUGA:Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM): Pembelajaran dari 80 Tahun Perjalanan Bangsa

Bukti dari Genetika Antropologis

Kategori :