Acara eksklusif itu berlangsung di sejumlah kota besar dunia. Antara lain Amsterdam, Mexico City, Los Angeles, London, Melbourne, New York City, Sydney, Toronto, Vancouver, Berlin, Paris, serta Sacramento yang menjadi kampung halaman band tersebut.
BACA JUGA:Mahamuni Paksi, Anak Pencipta Lagu Bento Bicara Royalti (2-habis): Peluang Korupsi Masih Ada
Kehadiran acara itu sukses menciptakan gelombang euforia. Pun, memperkuat hubungan emosional antara band dan komunitas pendengarnya.
Tidak hanya itu, sebelum perilisan Private Music, Deftones juga telah memulai tur utama di kawasan Amerika Utara.
Sejumlah konser besar berhasil mereka gelar. Termasuk di arena legendaris Madison Square Garden di New York serta Kia Forum di Los Angeles.
Deftones saat tampil di Belgia. Band rock asal Sacramento itu merilis album baru berjudul Private Music.-@deftones-Instagram
BACA JUGA:Mahamuni Paksi, Anak Pencipta Lagu Bento Bicara Royalti (1): Dana Diterima, Lalu Hanya Bisa Nriman
Selanjutnya, band yang digawangi oleh Chino Moreno dan kawan-kawan itu akan melanjutkan jadwal tur ke Kanada, dimulai dari penampilan di Vancouver pada Jumat, 22 Agustus. Lalu berlanjut ke berbagai kota besar di Amerika Serikat.
Kehadiran Private Music menjadi bukti konsistensi Deftones dalam menjaga eksistensi mereka lebih dari tiga dekade di industri musik global.
Dengan ciri khas suara yang memadukan elemen alternatif metal, nuansa eksperimental, dan lirik reflektif, album itu diprediksi akan kembali memperkuat posisi Deftones sebagai salah satu band rock paling berpengaruh di era modern.
BACA JUGA:Era Baru Taylor Swift! Album ke-12 The Life of a Showgirl Segera Dirilis
Bagi para penggemar setia maupun pendengar baru, Private Music kini sudah tersedia di berbagai layanan streaming digital di seluruh dunia. (*)