Sinopsis film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah. Foto: Amanfda Rawles memeluk sang ibu, saat dia tahu bahwa ibunya mengorbankan impian masa depannya.--Rapi Film
Film ini mengangkat pertanyaan mendasar yang kerap menghantui pikiran banyak orang tentang bagaimana jika keputusan besar dalam keluarga terjadi dengan cara yang berbeda?
BACA JUGA:Fakta Menarik Siapa Dia, Film Musikal Garin Nugroho yang Jadi Surat Cinta buat Sinema Indonesia
BACA JUGA:Sinopsis Tinggal Meninggal, Duka dan Absurditas Bertemu dalam Komedi Gelap Kristo Imanuel
Dengan premis what if tersebut, Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah berhasil menghadirkan kisah yang relatable. Terutama bagi mereka yang pernah hidup dalam keluarga penuh ketegangan, konflik, atau bahkan perpisahan.
Kuntz Agus bersama tim penulis naskah berusaha menyajikan cerita yang bukan hanya mengulik luka masa lalu, tetapi juga mengajak penonton untuk memahami dinamika emosional di baliknya.
Hal ini membuat film ini terasa relevan di tengah masyarakat yang semakin terbuka membicarakan isu kesehatan mental keluarga.
6. Karakter yang Penuh Luka dan Harapan
7 Fakta Menarik dari Film Andai Ibu Tidak Menikah Dengan Ayah. FOTO: Eva Celia Berperan Sebagai Anis--x.com
Salah satu karakter sentral yang menjadi sorotan adalah Anis, diperankan oleh Eva Celia. Sebagai anak sulung, Anis digambarkan memikul beban emosional keluarga akibat masa lalu kedua orang tuanya.
Ia menjadi saksi perjuangan sang ibu yang mempertahankan rumah tangga yang rapuh, sembari berhadapan dengan kekecewaan mendalam kepada sang ayah.
BACA JUGA:Lucu Pol! Simak Sinopsis Alibii.com, Jefri Nichol Buka Jasa Pembuatan Alibi
Namun di balik sikap kerasnya, Anis menyimpan keinginan untuk melindungi adik-adiknya dan tidak mengulang kesalahan generasi sebelumnya.
Karakter itu menjadi jembatan utama antara luka yang diwariskan dan harapan untuk memutus lingkaran konflik yang sama.
7. Antusiasme Publik yang Tinggi
Sejak diumumkan pada awal 2025, Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah menuai respons positif dari pencinta film Indonesia. Banyak penonton mengaku penasaran terhadap arah cerita dan pesan yang ingin disampaikan.
Antusiasme itu tidak hanya datang dari penonton dewasa yang pernah mengalami situasi serupa. Tetapi juga dari generasi muda yang ingin melihat bagaimana film ini membongkar isu keluarga dengan cara yang lebih reflektif dan sensitif.