Pertama, cemburu. Ini terbanyak (sekitar 40 persen) pembunuhan pria terhadap wanita pasangan intim akibat cemburu. Contohnya sudah banyak di Indonesia. Termasuk pengakuan Imam Hidayat kepada polisi itu.
Kedua, keuntungan. Pelaku pria membunuh pasangan wanita dengan motif keuntungan finansial. Proporsinya sekitar 23 persen.
Misalnya, pembunuhan bermotif uang asuransi, harta warisan, atau sejenisnya. Pelaku ingin menguasai harta korban. Walaupun, itu kedengaran aneh. Bukankah harta pasangan adalah harta bersama? Kecuali, pelaku pria ingin menikahi wanita lain.
Ketiga, altruistik. Proporsi sekitar 17 persen. Itu pembunuhan karena pelaku menyayangi korban. Misalnya, korban sakit keras menahun. Daripada terus menderita, dia lebih baik dibunuh. Umumnya diracun.
Tentu, semua hal itu jadi bahan pertimbangan polisi dalam penyelidikan pembunuhan perempuan. Bagi awam atau orang yang belum pernah jadi pelaku atau korban pembunuhan, hal itu terasa aneh. Itulah fakta ilmiah. Bisa juga menjadi pedoman bagi calon pelaku dan korban. (*)