Menariknya, energi kutukan tidak hanya bisa dipakai ofensif. Shoko Ieiri, dokter di Tokyo Jujutsu High, menggunakan energi kutukan terbalik untuk menyembuhkan luka.
BACA JUGA:Mojuro, Spin-off Jujutsu Kaisen yang Membawa Napas Baru
Teknik itu langka karena sulit. Pengguna harus membalik energi negatif menjadi positif. Di situlah Jujutsu Kaisen terasa mendalam.
Bahwa kekuatan yang lahir dari kebencian ternyata bisa menyelamatkan hidup, jika diarahkan dengan benar.
Dalam cerita, energi kutukan menjadi metafora dari emosi manusia. Kita semua punya sisi gelap, dan Jujutsu Kaisen mengajarkan bahwa sisi itu tidak harus dibuang. Melainkan dipahami.
BACA JUGA:5 Hal yang Dinantikan Fans dari Jujutsu Kaisen Season 3
Itadori Yuji, tokoh utama, memanfaatkan energi kutukan tanpa kehilangan kemanusiaannya. Ia menjadi jembatan antara dunia manusia dan kutukan. Simbol bahwa energi negatif bisa diubah menjadi kekuatan untuk melindungi.
Tanpa energi kutukan, dunia Jujutsu Kaisen akan datar. Tidak ada kutukan yang harus dibasmi. Tidak ada pertarungan spektakuler. Tidak ada teknik mematikan.
Elemen itu menjadi fondasi cerita. Membuat setiap karakter terasa nyata. Karena mereka berjuang melawan emosi mereka sendiri. Sebuah dunia yang mengingatkan kita bahwa kegelapan batin adalah bagian dari hidup. (*)