Tak hanya di Denpasar, banjir juga merendam kawasan Berawa, Tibubeneng, Badung. Sejumlah villa terendam hingga setinggi pinggang, memaksa wisatawan dievakuasi menggunakan ban seadanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat korban jiwa akibat banjir bertambah menjadi 17 orang. Sementara itu terdapat lima orang lainnya yang masih dalam pencarian.
BACA JUGA:Banjir Denpasar Disorot Media Asing, Pariwisata Bali Jadi Taruhan
Tim SAR bahkan menemukan jenazah tanpa baju yang sudah membusuk di Banjar Pohgading, Denpasar Utara, Senin pagi.
BPBD Bali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk menjaga kebersihan saluran air agar tidak tersumbat.
BACA JUGA:Bank Mandiri dan Pakuwon Group Bagikan 2 Mobil di Shop ‘Til U Drive yang Dibanjiri 9.500 Orang
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Bali.
Sebagai langkah antisipasi jangka pendek, Pemerintah Provinsi Bali mengajukan operasi modifikasi cuaca (OMC) ke BMKG untuk menekan risiko banjir berulang.
BACA JUGA:Bank Mandiri dan Pakuwon Group Bagikan 2 Mobil di Shop ‘Til U Drive yang Dibanjiri 9.500 Orang
Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menegaskan upaya ini harus diiringi penertiban alih fungsi lahan, penataan jalur air, dan penanaman vegetasi penyerap air.
“Teknisnya ada di BMKG, tapi kami ingin ada langkah nyata untuk merawat bumi dan melindungi masyarakat,” kata Giri.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Resmi Ajukan Pinjaman Rp 452 M untuk Atasi Banjir dan Perbaikan Jalan
Ia menambahkan modifikasi cuaca tidak boleh terlalu sering dilakukan agar tidak mengganggu kebutuhan petani yang bergantung pada hujan.
Belum pulih dari bencana sebelumnya, kini warga kembali harus berjaga menghadapi banjir. Trauma banjir pun menjadi bayang-bayang di setiap hujan deras yang turun. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya