Tentu saja, rasa keduanya berbeda. Kojima punya gaya bercerita penuh teka-teki, metafora, dan lapisan filosofi yang membuat fans sering menggaruk kepala sekaligus terpesona. Sedangkan 007 First Light menjanjikan aksi siluman khas IO Interactive, dengan bumbu intrik Bond yang lebih lugas.
Namun perbedaan inilah yang justru bisa jadi pengisi ruang kosong. Saat Physint masih dalam tahap rahasia, Bond menawarkan panggung spionase yang bisa dinikmati tanpa harus menunggu hingga 2030.
Akhirnya, kesabaran jadi kunci. Physint mungkin akan hadir dengan kejutan-kejutan khas Kojima—dari narasi absurd hingga inovasi teknis—tapi hingga saat itu, kita punya Bond untuk menemani.
Menunggu tak harus membosankan. Justru, dengan 007 First Light, kita seperti diingatkan bahwa dunia spionase tak hanya milik satu nama. Ada banyak jalan menuju misteri, dan Kojima—seperti biasa—tahu cara membuat kita menanti. (*)