Dewan Pers Desak Istana Transparan soal Pencabutan ID Card Jurnalis CNN, Mensesneg Janji Carikan Solusi

Senin 29-09-2025,11:09 WIB
Reporter : Shofiyyah Ramadhani*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY — Dewan Pers mendesak Biro Pers Istana Kepresidenan memberikan penjelasan terbuka terkait pencabutan kartu identitas pers milik wartawan CNN Indonesia, Diana Valencia. 

Kasus ini bermula setelah pertanyaan Diana kepada Presiden Prabowo Subianto tentang program Makan Bergizi Gratis (MBG), saat lawatan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada Sabtu, 27 September 2025.

BACA JUGA:Kronologi Pencabutan ID Pers Jurnalis CNN Pasca Lontarkan Pertanyaan Soal MBG ke Prabowo

Pencabutan kartu liputan itu memicu reaksi keras karena dinilai berpotensi menghambat pelaksanaan tugas jurnalistik di lingkungan Istana. Dewan Pers menegaskan bahwa kemerdekaan pers harus dihormati oleh semua pihak, termasuk lembaga negara.

Dalam pernyataan sikap bernomor 02/P-DP/IX/2025, Dewan Pers menegaskan kembali pentingnya menjunjung tinggi pelaksanaan kemerdekaan pers. Seruan itu dipublikasikan melalui akun resmi @officialdewanpers pada 28 September 2025, pukul 19.00 WIB.

BACA JUGA:Wisma Jerman Gelar Oktoberfest ke-10 di Surabaya, Rayakan Persatuan Jerman dan Budaya Bavaria

Lembaga ini kemudian mengeluarkan seruan tertulis yang memuat empat tuntutan utama.

Seruan Dewan Pers:

  1. Biro Pers Istana diminta memberikan penjelasan terkait pencabutan ID Card wartawan CNN Indonesia agar tidak menghambat tugas jurnalistik di lingkungan Istana.
  2. Semua pihak diminta menghormati tugas dan fungsi pers yang mengemban amanah publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
  3. Diharapkan kasus ini maupun kasus serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang demi terjaganya iklim kebebasan pers di Indonesia.
  4. Akses liputan wartawan CNN Indonesia yang dicabut harus segera dipulihkan agar yang bersangkutan dapat kembali menjalankan tugas jurnalistik di Istana.

BACA JUGA:Bos Pegadaian Individu Dicekik Mati Pengutang: Bunga 10 Persen Sepekan

Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Komaruddin Hidayat menekankan pentingnya penghormatan terhadap peran wartawan. Ia menyampaikan, “Pers adalah instrumen demokrasi, dan pencabutan akses tanpa penjelasan dapat merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah.”

Di sisi lain, Menteri Sekretaris  Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi kasus tersebut dengan menekankan pentingnya komunikasi. Ia menyatakan telah meminta Biro Pers Istana untuk mencari solusi bersama CNN Indonesia.

BACA JUGA:Purbaya: Kalau Ekonomi Bisa Tumbuh 6 Persen, Rocky Gerung Harus Minta Maaf

“Ya kita cari jalan keluar terbaik lah. Jadi besok kami sudah menyampaikan kepada Biro Pers untuk coba dikomunikasi dan cari jalan keluar terbaik. Kita bangun komunikasi bersama lah,” kata Prasetyo usai menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo di Jakarta, Minggu, 28 September 2025. 

Prasetyo menegaskan bahwa langkah komunikasi dilakukan agar peristiwa serupa tidak menimbulkan dampak lebih luas. Ia juga menyebut bahwa kasus tersebut cukup menjadi perhatian di levelnya sebagai Mensesneg.

Kategori :