Ketiga, memanfaatkan media digital. Diaspora India bisa membuat konten kreatif di YouTube, Instagram, dan TikTok yang menampilkan budaya India dalam kemasan menarik. Platform digital akan membantu memperluas jangkauan diplomasi budaya ke masyarakat luas, khususnya kalangan muda Indonesia.
Keempat, kolaborasi budaya Indonesia-India. Membangun pertunjukan seni gabungan. Misalnya, kolaborasi tari bharatanatyam dengan tari tradisional Jawa atau Bali. Diplomasi budaya akan lebih efektif jika dilihat sebagai proses pertukaran, bukan hanya memperkenalkan budaya India secara sepihak.
Kelima, integrasi dan diplomasi. Diaspora dapat menjadi mitra pemerintah dalam program diplomasi kebudayaan resmi. Misalnya, pameran seni, film festival, atau forum internasional. Dengan begitu, kontribusi mereka tidak hanya informal, tetapi juga diakui secara diplomatik.
Diaspora India di Indonesia memiliki peran penting sebagai jembatan diplomasi kebudayaan. Mereka tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga memperkaya keragaman budaya Indonesia.
Meski menghadapi berbagai tantangan mulai dari asimilasi budaya, keterlibatan generasi muda, hingga keterbatasan dukungan institusional, diaspora India tetap memiliki peluang besar untuk memperkuat kontribusinya.
Dengan strategi yang tepat, diaspora India dapat terus menjadi duta budaya informal yang menjalin persahabatan Indonesia-India melalui pertukaran seni, tradisi, dan nilai kemanusiaan.
Kehadiran mereka membuktikan bahwa diplomasi bukan hanya urusan negara, tetapi juga dapat tumbuh dari interaksi masyarakat lintas budaya. (*)
*) Nataya Khuria Insani adalah alumnus magister kajian sastra dan budaya, Universitas Airlangga. --