Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (51): Sertifikat dan Medali untuk Pendaki

Senin 13-10-2025,18:08 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Juyongguan bukan sekadar wisata bangunan. Di dalamnya juga dibangun tempat untuk menambah informasi plus wawasan. Yakni: museum.

SAAT saya turun kembali ke tempat penjualan suvenir, beberapa jurnalis peserta program China International Press Communication Center (CIPCC) sudah ada di situ. Duduk-duduk. Ngobrol.

Tidak mendaki?

Seorang di antaranya menggeleng. Lututnya enggak kuat, kata dia.

’’Saya tahu mengapa kamu tidak mendaki,’’ ucap saya kepada kawan dari Mongolia. ’’Sebab, tembok ini kan dibangun untuk melindungi Tiongkok dari serangan Mongolia. Makanya, kamu gagal mendaki,’’ lanjut saya.

Gelak tawa meledak.

BACA JUGA:Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (50): Tangga Curam di Tengah Dingin

BACA JUGA:Dari Peluncuran Buku Kisah-Kisah Menyentuh Shanghai Cooperation Organization (2): Kembali Ceria karena Mata Terbuka

Seorang penjual suvenir menghampiri kami. Ia berompi merah. Sembari membawa dua buku seukuran buku gambar. Ternyata, di dalamnya sudah ada foto kami. Saat baru kali pertama tiba. Saat kami foto bareng di sebuah tugu batu marmer.

’’Ayo, beli sertifikat ini,’’ ujar si penjual dengan bahasa Inggris tertatih-tatih.

Ya, di halaman pertama buku itu ada ’’sertifikat’’. Tulisannya: kami berhasil mendaki tembok Juyongguan.

’’Yang besar harganya 100 yuan. Yang kecil 50 yuan,’’ rayunya.

Kami pun kepincut. Beberapa orang membeli ’’sertifikat’’ tersebut meskipun sama sekali tidak mendaki.


TIGA PUCUK MERIAM KUNO yang dulu dipakai untuk memperkuat pertahanan di tembok besar Juyongguan.-Doan Widhiandono-

’’Penghargaan’’ untuk para pendaki bukan hanya itu. Ada juga medali. Kalungnya besar dan warna-warni. Seperti milik atlet. Atau pelari maraton yang berhasil finish. Tentu, medali itu dijual. Sama seperti sertifikat tersebut.

Kategori :