Santet ini sangat kuat, dan tujuannya adalah agar korban tidak bisa memiliki anak selamanya. Jika Rina tetap mengandung, janinnya akan selalu keguguran karena darah dalam tubuhnya telah “dikunci” oleh kekuatan jahat tersebut.
BACA JUGA:Sinopsis Film Horor Rest Area, Teror Hantu Kresek Menuntut Keadilan
BACA JUGA:Sinopsis Ruth and Boaz di Netflix: Kisah Cinta, Iman, dan Pemulihan di Kota Kecil Tennessee
Pak Narto menjelaskan bahwa Santet Getih Ireng bukanlah santet biasa. Hanya orang dengan dendam dan niat jahat yang menggunakan kekuatan sekejam ini. Untuk menghentikan kutukan, diperlukan ritual khusus yang berisiko besar dan penuh pengorbanan.
Sinopsis film horor Getih Ireng. Foto: kakek penyebab adanya teror santet getih ireng yang menimpa titi kamal.--Hitmaker Studios
Rina dan Pram pun menyadari bahwa mereka tidak hanya melawan kekuatan gaib, tetapi juga harus menghadapi rahasia kelam yang tersimpan dalam keluarga mereka. Setiap percobaan ritual disertai gangguan hebat.
Mulai dari suara tawa kakek misterius, angin kencang di dalam rumah, hingga lampu yang padam secara tiba-tiba. Mereka harus memilih antara menyerah atau berani menghadapi teror itu demi menyelamatkan masa depan keluarga mereka.
Film Getih Ireng, garapan sutradara Tommy Dewo, bukan hanya menyuguhkan horor supranatural dan teror psikologis, tetapi juga kisah emosional tentang kehilangan, cinta, dan perjuangan melawan takdir yang kelam.
BACA JUGA:Sinopsis Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung, Ketika Rigen Ditinggal Nikah Davina Karamoy
BACA JUGA:8 Pemain Film Kang Solah From Kang Mak x Nenek Gayung, Indro Warkop-Andre Taulany Bikin Ngakak
Penonton akan dibawa pada pengalaman menegangkan yang terasa nyata, sekaligus menyentuh hati lewat perjuangan Rina dan Pram menghadapi kutukan yang menimpa mereka.
Bagaimana nasib mereka? Apakah Rina dan Pram berhasil mematahkan kutukan Santet Getih Ireng dan memiliki anak yang mereka impikan? Jawabannya bisa disaksikan di bioskop mulai 16 Oktober 2025, dalam film Getih Ireng. Jadi, catat tanggalnya ya, biar nggak ketinggalan! (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya