HARIAN DISWAY- Di tengah kepungan gadget dan games digital, permainan tradisional Indonesia tetap punya tempat tersendiri. Ia menawarkan keseruan yang sederhana dan mengeratkan persahabatan.
Bermain tradisional bukan nostalgia belaka. Ada aktivitas fisik, strategi, kerja sama tim, dan karakter di sana.
Meski terdengar sederhana, permainan tradisional punya nilai yang tak tergantikan. Ia mengajarkan kebersamaan tanpa perlu layar, menghidupkan suasana tanpa internet, dan menghadirkan tawa yang nyata di antara teman.
Setiap daerah di Indonesia memiliki permainan khas dengan aturan dan alat yang berbeda-beda. Namun, semuanya memiliki tujuan sama, yaitu menciptakan kebersamaan dan kesenangan bersama.
BACA JUGA:Festival Anak Indonesia Hebat Hidupkan Kembali Permainan Tradisional di Surabaya
BACA JUGA:Ramadan dan Tren Permainan Tradisional: Dari Petasan hingga Meriam Bambu
Nah, berikut 5 permainan tradisional Indonesia yang bisa dilakukan bersama teman saat luang.
1. Gobak Sodor
GOBAK SODOR merupakan permainan tradisional yang melatih strategi dan kerja sama tim untuk melewati garis lawan tanpa tersentuh. -wikipedia-
Gobak sodor adalah permainan klasik yang populer di berbagai daerah Indonesia. Ada dua tim yang saling berhadapan dan berusaha melewati garis lawan tanpa tersentuh.
Meski terdengar sederhana, permainan ini membutuhkan strategi, kecepatan, dan kerja sama tim yang solid. Biasanya dimainkan di lapangan atau halaman luas, gobak sodor melatih kepekaan dan konsentrasi pemain.
Selain itu, teriakan semangat dan tawa riuh dari para pemain membuat suasananya selalu hidup. Permainan ini juga mengajarkan pentingnya komunikasi antaranggota tim agar bisa menang.
BACA JUGA:Tiga Permainan Tradisional Nusantara yang Dikenal Mistis
2. Engklek
ENGKLEK adalah permainan lompat kotak yang melatih keseimbangan dan konsentrasi dengan satu kaki.-inibaru.id-
Permainan engklek identik dengan gambar kotak di tanah dan batu kecil sebagai alat bermain. Pemain harus melompat dari satu kotak ke kotak lain dengan satu kaki, menjaga keseimbangan tanpa menginjak garis.
Walaupun terlihat mudah, engklek sebenarnya melatih fokus dan ketangkasan tubuh. Engklek juga punya versi berbeda di tiap daerah, dengan nama seperti engkek, atau taplak.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak, tapi siapa pun bisa mencobanya. Keseruannya muncul saat semua tertawa karena gagal menjaga keseimbangan atau salah melompat.
BACA JUGA:Kiprah Mustofa Sam, Bentuk Karakter Anak Bangsa dengan Permainan Tradisional
BACA JUGA:1000 Anak Antusias Ikuti Kompetisi Permainan Tradisional Elingpiade di Kota Pasuruan
3. Congklak
CONGKLAK merupakan permainan hitung biji yang penuh strategi dan melatih ketelitian serta kesabaran. -Traditional Games Returns-
Congklak adalah permainan tradisional yang sering dimainkan oleh dua orang menggunakan papan yang punya sekitar 12 cekungan dan biji-bijian kecil seperti kerang atau batu.
Setiap pemain harus mengatur strategi agar mendapatkan biji terbanyak di lumbung atau cekungan terbesar miliknya. Permainan ini terlihat tenang, tetapi sebenarnya penuh perhitungan dan kecerdikan.
Congklak melatih logika, kesabaran, dan kemampuan berhitung. Tidak heran jika permainan ini tetap populer dan bahkan banyak dijual dalam bentuk modern.
Selain seru, congklak juga membawa nuansa nostalgia. Terutama bagi mereka yang pernah memainkannya bersama teman atau keluarga di masa kecil.
BACA JUGA:Cortraj Lestarikan Permainan Tradisional
BACA JUGA:Kenalkan Permainan Tradisional di Era yang Terkepung Gadget
4. Bentengan
BENTENGAN menjadi lebih seru jika dua tim saling uji kecepatan, strategi, dan semangat kebersamaan. -SMP Negeri 2 TUNTANG-
Bentengan adalah permainan kelompok yang penuh semangat dan adrenalin. Dua tim saling berebut untuk menyentuh benteng lawan sambil menjaga markas sendiri.
Strategi, kecepatan, dan kekompakan jadi kunci utama untuk menang. Biasanya dimainkan di lapangan sekolah atau halaman luas, permainan ini menumbuhkan semangat sportivitas dan jiwa kompetisi sehat.
Tidak hanya menyenangkan, bentengan juga bisa jadi sarana olahraga ringan yang membuat tubuh lebih aktif dan bugar.
5. Egrang
EGRANG mengutamakan keseimbangan dan menantang keberanian serta ketangkasan pemainnya. -Traditional Games Returns-
Egrang adalah permainan yang menggunakan dua batang bambu panjang untuk berjalan di atas tanah. Permainan ini terlihat menantang, tapi sebenarnya melatih keseimbangan, fokus, dan keberanian.
Dulu, anak-anak di pedesaan sering bermain egrang di sore hari, bahkan dijadikan lomba saat acara 17 Agustusan.
BACA JUGA:Foto-Foto Keseruan Elingpiade 2023 di Pasuruan, 1000 Anak Mainkan Permainan Tradisional
BACA JUGA:Kampoeng Dolanan Bersama SMK Islam Al-Amal Gelar Lomba Permainan Tradisional Ala Ninja Warrior
Kini, egrang juga kerap dimainkan dalam festival budaya untuk melestarikan tradisi lokal. Serunya, rasa bangga muncul ketika berhasil melangkah tinggi tanpa terjatuh.
Menjaga Tradisi Lewat Keceriaan
Permainan tradisional bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga bagian dari identitas budaya bangsa. Dengan mengenal dan memainkannya kembali, kita ikut menjaga warisan leluhur agar tidak hilang ditelan zaman.
Di tengah dunia serba digital, bermain permainan tradisional bersama teman bisa jadi cara menyenangkan untuk melepas penat sekaligus mempererat hubungan sosial.
Selain menyehatkan tubuh, permainan ini juga mengajarkan nilai gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Unik! Egrang, Olahraga Tradisional yang Sarat Makna
BACA JUGA:Tenis Meja hingga Egrang, Cara Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Rayakan Bulan Kemerdekaan
Jadi, lain kali saat berkumpul, cobalah ajak temanmu bermain gobak sodor, congklak, atau egrang. Siapa tahu, kamu justru menemukan keseruan yang lebih nyata daripada sekadar bermain di layar. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya