Pameran Lukisan Ya Jagadku Ya Jagadmu, Eksplorasi Jagad Dua Perupa

Sabtu 18-10-2025,18:55 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Namun dalam karya Djagad, Kresna memberi wejangan ketiganya secara bersamaan. Dengan kata lain, Kresna berupaya membuka kesadaran batiniah mereka. Proses itulah yang coba diaktualisasikan Djagad lewat karya Pasrah

Tentang bagaimana seseorang harus mengerti, memahami, dan mengenali diri dan lingkungannya. Juga berbagai masalah yang dihadapi. 

Dari situ, akan muncul perenungan. Lahir kebijaksanaan. Muncul semangat rela berkorban. Demi kepentingan orang banyak. Juga demi kebaikan bersama. 

Walaupun sering kali proses membuka kesadaran itu harus dilakukan lewat bimbingan orang lain. Lewat petuah dari mereka yang telah lebih dulu mencapai kesadaran tersebut. Tak peduli meski ia lebih muda. Seperti Kresna yang jauh lebih muda daripada Bisma atau Durna.

BACA JUGA:Pameran Menyambut Tahun Ular di National Folk Museum of Korea Berlangsung hingga 3 Maret 2025

BACA JUGA:Pameran Lukisan Menjejak Pesona Ampel di Quds Royal Hotel Surabaya Lengkapi Keberadaan ATIC

Selain wayang kulit, Widodo mengeksplorasi tema Panji. Folklor populer seantero Asia. Ia mengaitkan kisah itu dengan apa yang dialaminya. "Itu bentuk kerinduan saya terhadap mendiang istri," ungkapnya. 

Kemudian ia menunjuk karya berjudul Panji-Sekartaji. Dua figur Panji dan Dewi Sekartaji yang terpisah. Saling merindukan. 


Djagad Ngadianto dan lukisannya berjudul Pasrah. Lukisan itu berkisah tentang Kresna yang memberi wejangan pada 3 senapati Kurawa.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY

Di bagian tengah terdapat garis lengkung yang menyatukan keduanya. Warna merah-hitam yang mistik menunjukkan semacam ekspresi gejolak perasaan masing-masing. 

Meski terpisah, ada satu bagian yang membuat mereka tetap menyatu. Yakni cinta antara Panji dan Sekartaji.

BACA JUGA:Museum Shanxi di Tiongkok Gelar Pameran Seni Patung Yunani dan Romawi Kuno

BACA JUGA:HadiArtPlatform Gelar Pameran Lukisan Di Pelupuk Mata, Hadirkan 5 Perupa Jawa Timur

Kerinduan. Jarak atau dimensi memang menjadi batasan. Namun, dalam doa selalu tersemat sebuah nama. Nama mereka yang dicinta.

Widodo juga menuang gambaran mendiang istrinya melalui figur perempuan dengan wayang Srikandi. Judulnya Menebar Energi Positif. Dalam dimensi yang tak teraba, tak terpikir, sosok itu terus menebarkan energi positif. 

Bisa diartikan pula bahwa energi itu ada dalam bentuk kenangan. Tentang motivasi yang pernah diberikan oleh figur yang telah berpulang. Keteladanan. Pengalaman pernah seiya-sekata. 

Kategori :