Salah satu program paling menarik adalah Santriwati Talk, yang membahas representasi perempuan dalam dunia pesantren dan industri kreatif. Diskusi ini dipandu oleh Uswah Syauqie (penulis dan pengasuh Ponpes Al Azhar Mojokerto) serta Veronica Ajeng Larasati (Ketua Sindikasi Jawa Timur).
BACA JUGA:Transformasi Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045: Refleksi Hari Santri Nasional 2025
BACA JUGA:Hari Santri Nasional, Kilas Balik dari Resolusi Jihad Menuju Resolusi Peradaban Dunia
Rangkaian acara Pra Festival Film Festival. Pemutaran Film di Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan-Istimewa-
Melalui berbagai program ini, Festival Film Santri ingin menegaskan bahwa perempuan pesantren juga memiliki ruang ekspresi dan peran penting dalam dunia seni dan film.
Edisi perdana Festival Film Santri ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi lintas bidang antara santri, sineas, dan masyarakat untuk menafsir ulang masa depan kebudayaan Islam melalui bahasa sinema.
“Kami ingin Festival Film Santri menjadi ruang bersama untuk bertukar pandang, membaca zaman, dan menulis ulang peradaban melalui layar,” pungkas Yogi. (*)