SURABAYA, HARIAN DISWAY - Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) tidak ingin jadi kampus yang hanya menghasilkan jurnal. Mereka ingin berdampak nyata ke masyarakat. UWKS pun menggelar penandatanganan perjanjian MoU dengan dua pemerintah daerah sekaligusm yakni Kabupaten Ngawi dan Kota Pasuruan. Hadir langsung Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, dan Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo.
Keduanya, adalah pemimpin muda yang sama-sama menempuh pendidikan S3. "Saya yakin kolaborasi ini akan berdampak," kata Rektor UWKS, Prof. Rr. Nugrahini Susantinah Wisnujati.
Bagi UWKS, penelitian bukan soal jumlah publikasi internasional. Tapi, soal kontribusi pada masyarakat. "Penelitian harus bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah agar betul-betul berdampak," sambungnya.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Mulai Terapkan Mapel Bahasa Inggris untuk Anak PAUD
Adi Wibowo, Wali Kota Pasuruan, saat mengisi sesi seminar nasional di UWKS, Jumat, 24 Oktober 2025-Afif Siwi-Harian Disway
Dia melihat, para pemimpin yang punya latar belakang akademik tinggi seperti itu biasanya lebih terarah dalam perencanaan pembangunan.
Di Ngawi, fokusnya adalah pertanian. Sebagai lumbung pangan, Ngawi butuh inovasi dari Fakultas Pertanian UWKS. Dana desa Rp1 miliar disiapkan untuk pelatihan petani dan riset lapangan.
"Kami akan ajak mahasiswa magang, melakukan penelitian, bahkan membantu solusi masalah langsung di lapangan," katanya. Masalah klasik seperti distribusi pupuk bersubsidi juga akan dibahas.
UWKS siap bantu edukasi petani, dorong pembentukan kelompok tani modern, dan kembangkan sistem digital untuk transparansi. Berbeda dengan Ngawi, Kota Pasuruan tidak punya sumber daya alam besar.
Maka, strateginya lain adalah penguatan SDM. "Karena SDA-nya terbatas, kita harus kuat di SDM. Kerja sama dengan UWKS adalah bagian dari transformasi knowledge untuk membangun ekonomi kreatif dan vokasi," tegas Adi.
Samuel Gading, mahasiswa S1 jurusan Sosiologi, saat bertanya di sesi seminar nasional UWKS, Jumat, 24 Oktober 2025-Afif Siwi-Harian Disway
Ia menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang menyambung langsung ke dunia kerja. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi langsung praktek di lapangan, bahkan ikut merancang program pembangunan daerah