SURABAYA, HARIAN DISWAY — Provinsi Jawa Timur bersama Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmennya untuk tumbuh bersama. Komitmen itu ditandai dengan penandatanganan 11 kerja sama lintas sektor.
Kerja sama tersebut merupakan langkah strategis memperkuat konektivitas wilayah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Agenda tersebut berlangsung di Gedung Grahadi, Surabaya, Jumat 24 Oktober 2025 malam.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyaksikan proses penandatanganan tersebut.
Kerja sama tersebut mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari perdagangan, industri, pertanian, peternakan, ketahanan pangan, ketenagakerjaan, hingga pengembangan BUMD dan UMKM.
BACA JUGA:Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Luncurkan Pertamax Green 95 di Jawa Tengah
Kolaborasi Jatim–Jateng bukan hanya dalam aspek ekonomi, tapi juga pendidikan-Humas Pemprov Jawa Timur -
Beberapa di antaranya melibatkan dinas dan BUMD kedua provinsi. Seperti PT Jateng Petro Energi (Perseroda) dengan PT Petrogas Jatim Utama, PT Jateng Agro Berdikari (Perseroda) dengan PT Jatim Grha Utama (Perseroda) dan PT Karet Ngagel Surabaya Wira Jatim.
Khofifah mengucap terima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah, para bupati, dan jajaran yang sudah hadir dan menyaksikan proses penandatanganan kerja sama tersebut. “ Harapan kita, sinergi, sinergi, sinergi. Kolaborasi, kolaborasi, kolaborasi,” kata Khofifah.
BACA JUGA:Khofifah Setujui Pencabutan 5 Perda di Jawa Timur
BACA JUGA:Misi Dagang Dengan Sulteng Sukses, Jatim Catat Transaksi Tembus Rp1,5 Triliun
Ia menegaskan, kerja sama ini penting. Sebab Jatim dan Jateng memiliki sektor unggulan yang saling melengkapi.
Khofifah memisalkan potensi pertanian, peternakan, dan industri olahan yang bisa dikembangkan bersama untuk memperkuat rantai pasok antarprovinsi. “Seperti pengiriman susu dari Jawa Timur ke Jawa Tengah, atau tembakau rajang dari Jatim,” ucapnyi.
Sebaliknya, Jatim juga membutuhkan pasokan gula merah dan gula kristal dari Jateng. “ Jadi konektivitas ekonomi dua provinsi ini nyambung banget,” katanyi.
Khofifah menegaskan, kolaborasi Jatim–Jateng bukan hanya dalam aspek ekonomi, tapi juga pendidikan. Ia menilai, penguatan sumber daya manusia menjadi fondasi utama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
BACA JUGA:Bertemu Duta Besar Rusia, Khofifah Tawarkan Pelabuhan Probolinggo