Tapi, di kuarter kedua, Sinlui meledak dengan laju 20-9, mengubah jalannya pertandingan. Lalu, di paruh kedua sepenuhnya menjadi milik Sinlui.
Mereka terus melancarkan tekanan, menunjukkan defense rapat, dan transisi cepat membuat SCS kehabisan akal.
Nicholas Wiyanto menjadi bintang dengan 19 poin, empat assist, dan tiga steal, shooting 7/10. Yehezkiel Tedjasukmana menambah 12 poin.
Sementara Sinclaire Halim mencatat dobel-dobel, yakni 10 poin, 11 rebound, dan lima steal.
BACA JUGA:Azrul Ananda Kupas Konsep 'DBL Way' di Ideafest Surabaya 2025
DBL Jadi Lebih dari Sekadar Kompetisi
Aksi koreografi suporter SMA St. Louis 1 Surabaya di final DBL East Java-North, Senin, 27 Oktober 2025-Tirtha Nirwana Sidik-Harian Disway
Bagi Kepala Sekolah Sinlui, Sri Wahjoeni, kemenangan tersebut adalah buah dari nilai-nilai yang diajarkan DBL, sportivitas, ketangguhan, dan kolaborasi.
"DBL itu sungguh luar biasa. Di sinilah anak-anak belajar semangat dan tangguh," ujarnya.
Antusiasme komunitas Sinlui, mulai dari guru, orang tua, hingga alumni, menjadi energi tersendiri. "Bagi kami, DBL selalu ditunggu-tunggu," tambahnya.
Sementara itu, SCS meski menelan kekalahan, mereka mencatat prestasi luar biasa. Sebagai tim yang memulai dari Round 1 dan menjalani 10 pertandingan, kehadiran mereka di final bisa disebut kemenangan moral.
"Kami ingin mempromosikan sekolah lewat non-akademik, termasuk basket," kata Dimas Adiansyah Syahrul, Wakil Kepala Sekolah SCS.
BACA JUGA:Alumni DBL Jadi Lulusan Terbaik AAU dari SMA Pradita Dirgantara, Raih Penghargaan Adhi Makayasa
Yang paling menyentuh, di hari final, Ridwan Prajogo, atau akrab disapa Suk Ridwan, merayakan ulang tahun ke-82. Legenda basket Jawa Timur itu sudah 60 tahun mendedikasikan hidupnya untuk basket. Mulai dari pemain, pengurus PERBASI, hingga kini jadi pembina SCS.
Kehadirannya di DBL Arena menjadi simbol ketulusan dan konsistensi seorang tokoh yang terus menyalakan semangat basket lintas generasi.
Kini, Sinlui dan SCS akan melangkah ke Honda DBL East Java Championship. Turnamen itu akan digelar pada 29 Oktober hingga 2 November 2025.
Mereka akan menghadapi wakil dari Malang, Jember, dan Madiun. Bagi Sinlui, hal itu kesempatan membawa nama Surabaya ke level provinsi. Lalu, bagi SCS, itu panggung untuk membuktikan bahwa kejutan lagi di fase berikutnya. (*)