Kebiasaan menabung hanya jika ada sisa uang di akhir bulan sering kali berakhir gagal. Pola ini membuat tabungan bergantung pada sisa pengeluaran, yang biasanya tidak banyak atau bahkan tidak ada sama sekali.
Cara yang lebih efektif adalah menerapkan prinsip pay yourself first dengan langsung menyisihkan sebagian pendapatan saat awal gajian. Dengan begitu, menabung menjadi prioritas, bukan hanya saat ada sisa.
Kesalahan 3: Tidak Punya Catatan Keuangan
 TANPA pencatatan yang rapi, aliran uang sulit dipantau dan kebocoran kecil dalam pengeluaran kerap tidak terdeteksi hingga menghambat proses menabung. --iStock
Banyak orang gagal menabung karena tidak mencatat pengeluaran. Itu membuat uang yang berkurang tidak disadari nominalnya. Apalagi, jika itu adalah pengeluaran kecil sehari-hari.
Tanpa catatan, sulit mengetahui ke mana uang pergi dan berapa yang bisa ditabung setiap bulan. Solusinya adalah mulai mencatat semua pengeluaran, baik manual maupun menggunakan aplikasi keuangan sederhana.
BACA JUGA: 7 Cara Menabung Emas dengan Aman dan Mudah untuk Masa Depan
BACA JUGA: Cara Menabung di DANA, Tanpa Biaya Admin dan Rekening Bank!
Dengan catatan yang jelas, pengelolaan uang menjadi lebih terkontrol dan menabung pun lebih mudah konsisten.
Kesalahan 4: Gaya Hidup yang Berpusat pada FOMO
 TREN belanja dapat memicu pengeluaran impulsif yang berdampak pada berkurangnya dana untuk tabungan jangka panjang. --iStock
Kebiasaan mengeluarkan uang hanya untuk mengikuti tren atau karena takut ketinggalan alias FOMO (fear of missing out) sering membuat tabungan tersedot tanpa terasa.
Pengeluaran emosional ini biasanya tidak direncanakan dan tidak memberikan manfaat jangka panjang.
Solusinya adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta melatih mindful spending. Dengan kesadaran ini, pengeluaran lebih terkontrol dan menabung menjadi lebih realistis.
BACA JUGA: Boros atau Hemat? Trik Atur Keuanganmu di Tengah Gempuran Cashless Society
BACA JUGA: Cara Hemat Ala Anak Kos Agar Dompet Tetap Aman sampai Akhir Bulan