2. Premium Grade
PREMIUM GRADE bisa jadi pilihan pas untuk konsumsi harian bagi para pencinta matcha. -Jamesteohart -Istock
Untuk penggunaan harian, premium grade bisa jadi pilihan pas untuk para pencinta matcha. Kelas premium ini terbuat dari daun teh muda, tetapi diberi sedikit campuran daun teh tua.
Warnanya hijau agak tua, tapi punya rasa lembut dan sedikit pahit pada aftertaste. Premium grade cocok untuk diolah menjadi matcha latte, smoothies, atau resep dessert tanpa kehilangan rasa asli matcha.
Banyak kafe di Indonesia yang menggunakan premium grade karena hasilnya tetap creamy dan estetik saat dihidangkan.
BACA JUGA: 5 Manfaat Matcha bagi Tubuh
BACA JUGA: Perbedaan Matcha dan Green Tea, Terlihat Serupa Sebenarnya Tak Sama!
3. Culinary Grade
CULINARY GRADE memang diformulasikan khusus untuk campuran makanan dan minuman. -yumehana -Istock
Jenis terakhir adalah culinary grade. Matcha untuk keperluan kuliner ini memang diformulasikan khusus sebagai campuran makanan dan minuman.
Warnanya lebih pekat dengan rasa umami yang kuat dan sedikit pahit, karena dibuat dari daun teh tua. Tapi, rasa intens itulah yang membuatnya sempurna untuk membuat roti, kue, atau es krim.
Culinary grade juga paling ramah di kantong, cocok bagi yang ingin bereksperimen resep berbahan matcha. Meski kualitasnya di bawah ceremonial, kandungan antioksidannya tetap tinggi.
BACA JUGA: 8 Efek Samping Konsumsi Matcha Secara Berlebihan
BACA JUGA: Matcha Padel, Kombinasi Menyegarkan Usai Olahraga
Apapun jenisnya, matcha kini telah melampaui statusnya sebagai minuman tradisional Jepang. Ia menjadi bagian dari gaya hidup modern yang menyeimbangkan estetika dan kesehatan.
Ceremonial grade untuk yang butuh relaksasi, premium grade untuk pencinta matcha, dan culinary grade bagi yang punya hobi memasak. Inovasi matcha kini lebih sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat modern. (*)