Tiga Pahlawan Nasional Baru Asal Jawa Timur, Ini Daftarnya

Senin 10-11-2025,14:52 WIB
Reporter : Edi Susilo
Editor : Noor Arief Prasetyo

JAKARTA, HARIAN DISWAY– Jawa Timur boleh berbangga. Sebab dimomentum hari pahlawan ini, tiga sosok yang dianugerahi gelar pahlawan pahlawan nasional oleh Presiden merupakan warga Jawa Timur asli. 

 

Ketiganya adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) asal Jombang, Syaikhona Muhammad Kholil dari Bangkalan, dan pahlawan buruh Marsinah asal Nganjuk. 

 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan rasa syukur mendalam atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada tiga tokoh besar asal Jawa Timur ini. ”Ketiganya telah menorehkan jejak luar biasa dalam sejarah bangsa Indonesia,” katanyi, Senin, 10 November 2025 di Istana Negara, Jakarta. 

 

Merujuk pada aturan pemberian gelar pahlawan UU No. 20/2009 hingga PP No. 35/2010, dan Peraturan Mensos 15/2012 mengenai prosedur usulan gelar pahlawan nasional, disebutkan bahwa setiap orang maupun institusi dapat mengajukan usul pemberian gelar calon pahlawan nasional. Usulan ini dibuat dari daerah hingga kementerian. Terdapat tim yang mengevaluasi dan memilih nama-nama yang diusulkan, dari tingkat daerah hingga pusat.

BACA JUGA:DPRD Jatim Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional, Momentum Benahi Sistem Ketenagakerjaan

BACA JUGA:Soeharto dan Gus Dur Masuk Usulan 10 Pahlawan Nasional

 

Penetapan Gus Dur, Syaikhona Muhammad Kholil, dan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional ini bukan hanya bentuk penghormatan negara. Tetapi juga pengakuan atas keberanian moral dan ketulusan perjuangan mereka dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebangsaan. 

 

KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal sebagai sosok humanis, pluralis, dan pejuang demokrasi yang konsisten memperjuangkan kemanusiaan lintas batas agama, suku, dan golongan.

 

Sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia dan tokoh Nahdlatul Ulama, Gus Dur telah mengukir sejarah sebagai pemimpin yang memperjuangkan hak asasi manusia, kebebasan beragama, dan penghormatan terhadap keberagaman.

 

“Gus Dur bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama, tapi milik seluruh bangsa. Beliau pahlawan yang memperjuangkan kemanusiaan universal, bahwa setiap manusia, siapa pun dia, berhak mendapatkan penghormatan yang sama di mata Tuhan dan negara,” kata Khofifah.

 

Adapun Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, merupakan ulama kharismatik asal Madura yang dikenal sebagai guru para kiai besar pendiri pesantren di Nusantara.

 

Dikenal luas karena kedalaman ilmu agama dan kebijaksanaan spiritualnya, Syaikhona Kholil berperan besar dalam membangun tradisi keilmuan Islam Nusantara. Serta menanamkan semangat cinta tanah air sebagai bagian dari iman.

 

Dalam masa penjajahan, beliau menjadi penggerak kesadaran nasional dan spiritual di kalangan santri serta jaringan ulama, menanamkan gagasan bahwa perjuangan melawan penjajah adalah bagian dari jihad fi sabilillah.

 

“Syaikhona Kholil adalah sumber cahaya spiritual dan intelektual dari Madura yang menerangi bangsa. Dari tangannya lahir para ulama besar yang melahirkan gerakan kebangsaan dan keislaman moderat. Beliau pantas disebut pahlawan, karena jasanya bukan hanya bagi umat, tetapi bagi keutuhan Indonesia,” ungkap Khofifah.

 

Sementara itu, Marsinah, buruh perempuan asal Nganjuk yang wafat tragis pada tahun 1993, menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan pelanggaran hak-hak pekerja.

 

Marsinah berjuang untuk kesejahteraan buruh dan keberanian bersuara melawan penindasan, menjadikannya ikon pergerakan perempuan dan pekerja di Indonesia.

 

“Marsinah adalah cerminan semangat perempuan Jawa Timur yang teguh, berani, dan tulus memperjuangkan kebenaran. Ia mengajarkan kepada kita bahwa perjuangan untuk keadilan sosial tidak selalu dengan jabatan tinggi, tapi dengan keberanian dan keteguhan  hati,” ujar Khofifah.

 

Khofifah menegaskan bahwa penetapan tiga  tokoh asal Jawa Timur  menjadi Pahlawan Nasional ini menjadi momentum penting untuk menyemai kembali nilai-nilai perjuangan dan kemanusiaan di kalangan generasi muda.

 

"Jawa Timur patut berbangga, karena dari tanah ini lahir tokoh-tokoh besar yang memberikan makna sejati tentang arti perjuangan. Semoga semangat Gus Dur, Syaikhona Kholil, dan Marsinah menginspirasi generasi penerus untuk terus bergerak, melanjutkan perjuangan dengan cara-cara damai, bermartabat, dan berkeadilan,” tutup Khofifah. (*)

 

Kategori :