Langkah itu sesungguhnya sedang merekonstruksi nalar pembangunan nasional: dari paradigma impor menuju paradigma kemandirian.
Karena itu, BUMN gula bukan hanya instrumen korporasi, melainkan juga agen institusional perubahan yang menghubungkan kembali negara, pasar, dan rakyat dalam satu simpul: kedaulatan pangan dan martabat ekonomi bangsa.
Itulah yang perlu menjadi kesadaran bersama! (*)