Ia juga menyoroti perlunya dialog G20 terkait aset digital dan kecerdasan buatan. “Aset digital menghadirkan peluang sekaligus risiko. Karena itu, Indonesia mendorong G20 membuka dialog mengenai ekonomi digital dan kecerdasan buatan,” ucapnya.
Menutup pernyataannya, Wapres menegaskan kembali prinsip kesetaraan dalam pembangunan.
“Tidak ada satu model pembangunan yang cocok untuk semua. Kerja sama internasional seharusnya memberdayakan, bukan menciptakan ketergantungan,” pungkasnya.
Sebagai forum ekonomi terbesar dunia yang beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa, serta mewakili lebih dari 85% PDB global, KTT G20 kali ini dihadiri seluruh negara anggota. Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat koordinasi global dalam menanggapi tantangan ekonomi dan geopolitik.(*)