Gus Yahya: Tak Ada Niatan Saya Untuk Mundur

Minggu 23-11-2025,12:48 WIB
Reporter : Edi Susilo
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan dirinya tak akan mundur dari jabatannya.  

Statmen itu disampaikan Gus Yahya-sapaan akrab Yahya Cholil Staquf usai mengikuti rapat pengurus wilayah NU seluruh Indonesia di Hotel Novotel Samator, Surabaya pada Sabtu malam, 22 November 2025. Pertemuan itu mengundang pengurus PWNU se-Indonesia. 

Sebelumnya, surat keputusan Majelis Syuriah PBNU yang beredar memerintahkan Gus Yahya untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketum PBNU karena sejumlah "pelanggaran". Antara lain mengundang akademisi pro zionis Peter Berkowitz dalam forum Akademisi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN) NU. 

Surat keputusan tersebut ditandatangani Rais Am PBNU KH. Miftachul Akhyar tertanggal Kamis, 20 November 2025. Gus Yahya diberi waktu 3 hari untuk meletakkan jabatannya. 

Gus Yahya mengatakan, dirinya tak ada terbersit niatan untuk mundur dari jabatan Ketum PBNU. Sebab, pemilihannya sebagai Ketua PBNU ini merupakan hasil Mukhtamar NU ke-34 pada 2022. ”Karena saya mendapat mandat ini, selama lima tahun InsyaAllah saya sanggup,” katanya Minggu dini hari sesuai menghadiri rapat koordinasi.

BACA JUGA:Media Israel Sorot Gejolak PBNU, Desakan Mundur Gus Yahya Jadi Perhatian Internasional

Ia juga menilai, keputusan desakan dirinya telah untuk mundur lewat rapat yang dikatakan sebagai rapat harian Syuriah itu juga tidak sah. Karena menurut, AD ART, rapat harian Syuriah tak bisa memberhentikan pengurus di PBNU. Entah itu memberhentikan sekelas sekjen maupun ketua lembaga. ”Apalagi ketua umum,” celetuknya. 

Gus Yahya juga menilai surat risalah yang beredar di media sosial mengenai desakan dirinya untuk mundur tersebut tak memenuhi standar resmi organisasi. Sebab, jika tanda tangannya resmi, harus menggunakan tanda tangan digital. ”Sehingga bisa dipertanggung jawabkan,” katanya. 

Saat disinggung soal mengenai respon pengurus PWNU di rapat itu, mengenai desakan dirinya mundur, Gus Yahya mengklaim tak ada yang setuju. ”Mereka tidak mau saya mundur. Mereka khawatir saya mundur,” tuturnya. 

BACA JUGA:Syuriah PBNU Minta Gus Yahya Mundur dari Ketua Umum PBNU, Diberi Waktu 3 Hari

Sementara saat disinggung soal rumor desakan mundur akibat dirinya dianggap dekat dengan Israel, Gus Yahya membantah tegas. Ia menyebut, pada 2018 dirinya memang pernah berkunjung ke Israel dan bertemu langsung dengan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu. ”Dan saya tegaskan di sana. Posisi saya tetap berada di Palestina,” jelasnya. 

Desakan Gus Yahya untuk mundur sendiri muncul setelah rapat harian Syuriah PBNU di Hotel Aston Jakarta pada Kamis lalu 20 November 2025. 

Dalam salah satu poin risalah rapat itu disebutkan bahwa KH. Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU. Surat itu ditanda tangani langsung oleh Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar. (*)

 

Kategori :