SURABAYA, HARIAN DISWAY – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya angkat bicara terkait sejumlah keluhan warga atas padamnya belasan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah titik, Kamis, 27 November 2025.
Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya menyatakan, lampu PJU yang mati bukan akibat kerusakan pada lampunya, melainkan karena kabel penghubung yang banyak diputus—bahkan dicuri oleh komplotan pencuri kabel.
Kepala Bidang Prasarana Transportasi Dishub Kota Surabaya, Agung Karyadi, membenarkan maraknya aksi pencurian kabel PJU dalam sebulan terakhir.
“Betul, di beberapa titik kabelnya memang dicuri. Yang diambil adalah kabel yang ada di bawah tanah, di gorong-gorong. Akibat jaringan rusak, lampu pun padam,” ujar Agung.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Nany: Perjanjian Akta Nominee Menyalahi UU
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Butuh Investasi Rp11 Triliun untuk Penuhi Target
Menurut data Dishub Surabaya, sepanjang periode 12 Februari hingga 28 November 2025, pencurian kabel PJU terjadi di 17 lokasi, dengan total panjang kabel yang hilang mencapai 2.640 meter.
Sejumlah titik yang menjadi sasaran antara lain:
- Jalan Tunjungan sisi timur
- Jalan Panglima Sudirman sisi barat
- Frontage Timur Jalan A. Yani
- Jalan Pemuda sisi selatan
- Jalan Gubernur Suryo
- Jalan Wijaya Kusuma
- Jalan Basuki Rahmat
- Jalan Indrapura
- Jalan Urip Sumoharjo
Kerugian akibat pencurian kabel tanam PJU di 88 gawang (tiang) tersebut diperkirakan mencapai Rp250 juta.
Agung mengungkapkan, para pelaku bekerja secara terorganisir. Mereka kerap menyamar sebagai petugas teknis atau Satgas dengan mengenakan rompi dan helm keselamatan.
“Mereka biasanya mematikan aliran listrik PJU pada malam hari dan berpura-pura melakukan perbaikan,” katanya. Agar tak menimbulkan kecurigaan, komplotan ini menggunakan rompi, helm, serta mobil operasional layaknya pekerja resmi—sehingga warga tidak menaruh curiga.
Aksi pencurian umumnya dilakukan menjelang pagi, sekitar pukul 05.00 WIB, saat lampu PJU sudah otomatis padam dan aktivitas warga masih minim.
BACA JUGA:Pemkot Gelar Jobfair Khusus Disabilitas, 300 Pelamar Kerja Menyerbu
BACA JUGA:Mendikdasmen Naikkan 150 Ribu Kuota Beasiswa Guru dan Tunjungan Honorer di 2026!
“Di jam-jam itu belum banyak orang beraktivitas, jadi mereka bisa bekerja lebih leluasa,” ujarnya.