Namun, Ecky telah berpulang. Eet pun menulis pesan menyentuh pada unggahan Instagramnya @eetsjahranie, "Selamat jalan Ki...! Gone but never forgotten!"
Dalam unggahan itu, Eet juga menyertakan foto ketika ia tampil dengan Ecky pada dekade 90an. Duo itulah yang berhasil melambung dengan album perdana Edane bertajuk The Beast (1992).
BACA JUGA:Parkinson Sawung Jabo, Dag-dig-dug Sirkus Barock jelang Konser Kado Nggo Jabo
BACA JUGA:Stone Cold Killers Tampil Nge-rock dalam Caravan Jazz Fiesta
Bahkan karena kepopuleran album tersebut, Edane didapuk jadi pembuka konser Sepultura, band metal asal Brasil saat tampil di Sepultura World Tour 1992 di Stadioon Lebak Bulus, Jakarta.
Ecky Lamoh lahir dari keluarga dengan bakat seni yang kuat. Ia pertama kali dikenalkan pada musik oleh sang nenek, Tora Fischer, yang mendorongnya mempelajari musik klasik.
Ecky Lamoh dan Eet Sjahranie. Keduanya melambungkan nama Edane. Kini, Ecky telah berpulang pada 30 November 2025.-@eetsjahranie-Instagram
Namun, jiwa Ecky justru terpikat pada blues. Yang kemudian berkembang menjadi kecintaan terhadap hard rock and roll. Jalur itulah yang akhirnya mengantarkannya pada panggung-panggung besar Indonesia.
Kepergian Ecky Lamoh meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, hingga para penggemar musik rock di seluruh Indonesia. Namun karya dan jejaknya akan tetap mengalun dalam sejarah musik Tanah Air.
BACA JUGA:Sepultura Bubar! Ini Sejarah dan Perjalanan Band Brazil Pertama yang Go International (1)
Dari Elpamas hingga Edane, dari panggung-panggung rock hingga telinga generasi baru, suara Ecky akan selalu bergema. Menjadi bagian abadi dari perjalanan musik Indonesia.
Selamat jalan, Ecky Lamoh! Seperti kata Eet Sjahranie, gone but never forgotten! (*)