MEDAN, HARIAN DISWAY — Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara merespons bencana banjir dan longsor yang melanda Sibolga, Tapanuli, dan sejumlah wilayah sekitarnya dengan cepat.
Pada Rabu malam, 26 November 2025, bantuan tahap awal berupa 70 box air mineral dikirim ke lokasi. Bantuan tersebut diserahkan diserahkan ke Posko Tanggap Darurat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Dari Posko Tanggap Darurat, bantuan didistribusikan ke wilayah terdampak melalui jalur udara. Bantuan diterima langsung oleh perwakilan BPBD Provinsi Sumatera Utara, Fahruddin.
Pemerintah Provinsi menargetkan bantuan dapat segera menjangkau warga yang masih mengalami keterbatasan akses. Utamanya, daerah yang infrastrukturnya rusak serta cuaca ekstrem yang menghambat jalur darat.
BACA JUGA:Pemprov Jatim Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 5 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatera
Jalur udara menjadi opsi paling memungkinkan untuk memastikan bantuan tidak terlambat diterima masyarakat-Dok.istimewa-
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk dukungan cepat tanggap sekaligus komitmen Pertamina hadir dalam situasi darurat.
“Bantuan ini adalah langkah awal sembari kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan BPBD untuk mendapatkan data kebutuhan yang lebih detail di lapangan,” ujar Fahrougi.
Proses penyaluran bantuan ke daerah terdampak tidak mudah. Banyak wilayah terisolasi dan cuaca kerap menjadi penghambat pengiriman logistik.
Karena itu, jalur udara menjadi opsi paling memungkinkan untuk memastikan bantuan tidak terlambat diterima masyarakat.
BACA JUGA:Prabowo: Bantuan Terus Dikirim, Pemerintah All-Out Tangani Bencana di Sumatera
Pertamina Patra Niaga memetakan kebutuhan prioritas, seperti logistik tambahan, BBM untuk operasional alat berat, hingga dukungan tanggap darurat lainnya-Dok.istimewa-
Pertamina Patra Niaga menegaskan pihaknya tidak berhenti pada bantuan tahap pertama. Koordinasi lanjutan dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya terus dilakukan.
Langkah yang dilakukan antara lain, pemetaan kebutuhan prioritas. Seperti logistik tambahan, BBM untuk operasional alat berat, hingga dukungan tanggap darurat lainnya.
“Kami siap mendukung sesuai kebutuhan lapangan. Yang terpenting, bantuan dapat tepat guna dan tepat sasaran,” tambah Fahrougi.